Tak masuk akal pencapresan Prabowo ditolak

Selasa, 31 Desember 2013 - 00:24 WIB
Tak masuk akal pencapresan...
Tak masuk akal pencapresan Prabowo ditolak
A A A
Sindonews.com - Hasil lembaga survei Laboratorium Psikologi Universitas Indonesia (UI), pencapresan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapatkan penolakan dari publik.

Namun hasil survei tersebut dinilai tak masuk akal, apalagi survei tersebut mengatasnamakan lembaga perguruan tinggi yang selama ini menjadi ikon yang sangat popular.

Selain menyesatkan rakyat, opini yang dibangun itu juga dinilai termasuk negatif. Hal demikian dikatakan pengamat sosial politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara.

“Janganlah perguruan tinggi dipolitisasi untuk mengangkat atau menjatuhkan seseorang. Nanti bisa jadi bumerang yang sangat buruk bagi perguruan tinggi tersebut,” ujar Igor Dirgantara saat dihubungi wartawan, Senin 30 Desember 2013.

Survei tersebut dipublikasikan belum lama ini, telah menempatkan Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling ditolak sebagai calon presiden (capres), yaitu sebesar 20 persen. Kemudian disusul tokoh lainnya, yaitu Rhoma Irama, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Pramono Edhi Wibowo dan Wiranto.

Dosen FISIP Universitas Jayabaya itu menjelaskan, Prabowo Subianto adalah pendiri Partai Gerindra yang memiliki jaringan pengurus sampai ke pelosok tanah air. "Beliau juga memiliki simpatisan dan pendukung di seluruh Indonesia. Bukan itu saja, dalam setiap riset dan survei, namanya sering masuk rating dua bahkan rating satu untuk tingkat popularitas maupun elektabilitas," katanya.

Sehingga, menurut dia, pelarangan nyapres berdasarkan survei itu sangat tidak masuk akal.
Lebih lanjut dia mengatakan, para akademisi seharusnya mendorong sebanyak-banyak calon presiden yang berkualitas, agar republik ini bisa bangkit menjadi macan Asia dan menjadi lebih berwibawa saat ini.

“Indonesia sudah tidak punya wibawa sama sekali, kita perlu presiden yang tegas dan berwibawa. Kalau banyak pilihannya, silakan rakyat memilih. Seharusnya itulah yang didorong oleh akademisi dan lembaga survei,” tuturnya.

Akan tetapi, menurut dia, yang terjadi saat ini adalah penggiringan opini publik oleh akademisi terkait hasil survei, karena adanya bandwagon effect atau pilihan dan dukungan publik untuk mengarahkan kepada figur.

"Ada lembaga survei tertentu juga punya dua kaki. Kaki yang satu untuk melakukan survei yang benar, dan kaki yang lainnya adalah untuk pendampingan (konsultan) pemenangan. Dari sini sudah terlihat bahwa ada lembaga-lembaga survei yang tidak mengedepankan independensinya," ungkapnya.

Menurutnya, pertarungan dalam kontestasi Pemilu 2014, lebih merupakan pertarungan antara para elite politik dibelakang layar, ketimbang hasil survei semata. Dengan kata lain, manuver, strategi, dan pilihan elite partai sering lebih menentukan pascapemilu legislatif atau jelang pemilu presiden yang akan menembus batas atas sekat-sekat hasil survei.
(maf)
Berita Terkait
Raih Penghargaan KIP,...
Raih Penghargaan KIP, Prabowo dan Gerindra Komitmen Berantas Korupsi dan Junjung Tinggi Demokrasi
Prabowo Subianto Hadiri...
Prabowo Subianto Hadiri Peringatan HUT ke-15 Partai Gerindra
Prabowo Siap Tempur...
Prabowo Siap 'Tempur' di Pemilu 2024! Al dan El Gabung Gerindra, Iwan Bule Gantikan Posisi Sandiaga Uno
Kala Prabowo Sentil...
Kala Prabowo Sentil Orang Pintar hingga Profesor yang Banyak Bicara di Podcast
Dianggap Tidak Loyal,...
Dianggap Tidak Loyal, M Taufik Resmi Dipecat dari Gerindra
Pembukaan Rapimnas Partai...
Pembukaan Rapimnas Partai Gerindra 2022
Berita Terkini
Geledah 12 Lokasi Terkait...
Geledah 12 Lokasi Terkait Kasus Bank BJB, KPK Sita Mobil hingga Deposito Rp70 Miliar
27 menit yang lalu
Komisi I Sebut Revisi...
Komisi I Sebut Revisi UU TNI Penting untuk Kebutuhan Pertahanan Modern
29 menit yang lalu
Ahok Minta Mantan Dirut...
Ahok Minta Mantan Dirut Lainnya Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Pertamina
37 menit yang lalu
KPK: Selisih Pengadaan...
KPK: Selisih Pengadaan Iklan dalam Kasus Korupsi Bank BJB Capai Rp222 Miliar
1 jam yang lalu
Satupena Gagas Gerakan...
Satupena Gagas Gerakan Penulis Besar dari Berbagai Provinsi di Indonesia
1 jam yang lalu
Diperiksa Penyidik Kejagung,...
Diperiksa Penyidik Kejagung, Ahok Ngaku Tak Ditanyai Soal BBM Oplosan
2 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved