Anas: Banyak yang kecewa dengan koalisi

Minggu, 29 Desember 2013 - 16:56 WIB
Anas: Banyak yang kecewa dengan koalisi
Anas: Banyak yang kecewa dengan koalisi
A A A
Sindonews.com - Mulai intensnya pertemuan antartokoh politik ditanggapi mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Pertemuan tersebut dianggapnya sebagai sinyal komunikasi politik yang lumrah menjelang Pemilu 2014 mendatang.

Menurut Anas, dalam kondisi partai politik (parpol) sekuat apapun pasti akan terbangun kerja sama dengan parpol lain.

“Kalau tokoh politik bertemu dengan tokoh politik lainnya tafsirnya tidak harus dimaknai bermacam-macam. Itu hal yang biasa. Apalagi sudah menjelang 2014. Pileg praktisnya tinggal tiga bulan, pilpres tinggal enam bulan lagi,” tanggap Anas kepada wartawan di sela pelantikan pengurus Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Sulawesi Selatan di Auditorium RRI Makassar, Minggu (29/12/2013).

Ditambahkan, kalau ada upaya-upaya untuk merintis komunikasi politik, maka itu hal yang wajar saja. Bahkan sudah seharusnya setiap tokoh politik pasti akan merintis komunikasi politik. Dari komunikasi politik itu bukan tidak mungkin akan ada rintisan koalisi atau kerja sama politik baru menuju 2014.

Pertemuan politik yang disoroti Anas antara lain Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengundang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subiyanto dan Ketua Dewan Pembina Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra ke Kantor Presiden.

“Kalau pertemuan tokoh itu tidak mungkin hanya ketemu bercanda, tertawa-tawa, kan tidak mungkin. Pasti akan bicara politik dan hal-hal yang terkait politik. Pertemuan tokoh politik pasti akan bicara politik. Dan bicara politik sekarang ini yang paling relevan pasti persiapan 2014. Jadi kalau Pak SBY mengundang Pak Prabowo atau Pak Yusril atau mengundang siapapun mudah ditafsirkan sebagai pertemuan politik untuk membangun atau merintis kerja sama politik baru,” jelas Anas.

Mencermati kondisi bekas partainya, Anas mengatakan, berdasarkan survei-survei Partai Demokrat elektabilitasnya memang sedang tidak menggembirakan. Padahal, didengarnya, waktu KLB Partai Demokrat di Bali, target elektabilitas pada akhir 2013 sekira 15 persen.

Tapi dari berbagai survei justru angka Demokrat makin turun, makin merosot. Karena itu tingkat kebutuhan untuk merintis kerja sama politik baru makin tinggi.

“Kalau menaikkan elektabilitas bukan lewat pertemuan, tetapi kalau dipahami sebagai rintisan kerja sama politik baru itu bisa dimengerti. Dan menurut saya memang seharusnya ada rintisan kerja sama politik baru. Kerja sama politik lama 2009-2014 itu rasanya tidak mungkin lagi dipertahankan utuh seperti itu, karena ada banyak kekecewaan di dalam koalisi yang lama,” tuntas Anas.

Anas: SBY terlalu sabar dalam berkoalisi
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5945 seconds (0.1#10.140)