Bertemu Prabowo & Yusril, SBY kecewa dengan koalisi
Bertemu Prabowo & Yusril, SBY kecewa dengan koalisi
A
A
A
Sindonews.com - Pertemuan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo, Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat, memunculkan banyak penafsiran dari berbagai pihak.
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai, pertemuan antara ketiga pucuk pimpinan partai tersebut, merupakan wujud kekecewaan SBY terhadap koalisi politik yang dibangunnya.
"Mengapa? Diam2 dan kadangkala terbuka, Pak SBY kecewa dengan koalisi politik yg dibangun tahun 2009. #cawapressby," kicau Anas lewat twitternya, @anasurbaningrum, Kamis (26/12/2013), malam.
Anas menyebutkan, kekecewaan SBY lebih khusus kepada Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Bahkan secara internal (Demokrat) kekecewaan kpd partai2 koalisi, terutama Golkar dan PKS, sering disampaikan. #cawapressby," ungkapnya.
"Kekecewaan itu dimulai sejak Pansus Bank Century yg mengharu-biru akhir 2009-awal 2010. Skrg pun blm selesai. #cawapressby," ucapnya.
"Pansus Bank Century itu, dari sudut Pak SBY, dianggap sbg bentuk inkonsistensi berkoalisi. #cawapressby," celoteh Anas
Anas menyebutkan inisiator dari Panitia Khusus (Pansus) Century itu merupakan beberapa anggota DPR dari partai koalisi. "Inisiator Pansus bbrp adalah anggota DPR dari partai koalisi, selain dari partai non koalisi. Tdk perlu disebut namanya. #cawapressby," ujarnya.
"Meskipun Pak SBY, Demokrat dan para pembantunya sdh bekerja ekstra-keras, tetapi pihak kontra-SBY yg menang. #cawapressby," imbuhnya.
Namun di tengah terlukanya koalisi tersebut, Anas tak bisa menjelaskan sebab-sebabnya.
"Bagaimana detilnya, liku2nya, serba-serbinya tidak akan dijelaskan di sini. Singkat cerita, Pak SBY-Demokrat kalah. #cawapressby," ungkapnya.
"Koalisi telah "terluka" di usia yg sangat muda, di awal2 kerjasama pemerintahan periode 2009-2014. #cawapressby," tuturnya.
"Setelah peristiwa yg "melukai" itu, Pak SBY berusaha keras melakukan konsolidasi koalisi. Hal yg harus dilakukan. #cawapressby," imbuhnya.
Malam ini Anas sindir SBY-Prabowo-Yusril
Sinyal Prabowo merapat ke Demokrat
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai, pertemuan antara ketiga pucuk pimpinan partai tersebut, merupakan wujud kekecewaan SBY terhadap koalisi politik yang dibangunnya.
"Mengapa? Diam2 dan kadangkala terbuka, Pak SBY kecewa dengan koalisi politik yg dibangun tahun 2009. #cawapressby," kicau Anas lewat twitternya, @anasurbaningrum, Kamis (26/12/2013), malam.
Anas menyebutkan, kekecewaan SBY lebih khusus kepada Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Bahkan secara internal (Demokrat) kekecewaan kpd partai2 koalisi, terutama Golkar dan PKS, sering disampaikan. #cawapressby," ungkapnya.
"Kekecewaan itu dimulai sejak Pansus Bank Century yg mengharu-biru akhir 2009-awal 2010. Skrg pun blm selesai. #cawapressby," ucapnya.
"Pansus Bank Century itu, dari sudut Pak SBY, dianggap sbg bentuk inkonsistensi berkoalisi. #cawapressby," celoteh Anas
Anas menyebutkan inisiator dari Panitia Khusus (Pansus) Century itu merupakan beberapa anggota DPR dari partai koalisi. "Inisiator Pansus bbrp adalah anggota DPR dari partai koalisi, selain dari partai non koalisi. Tdk perlu disebut namanya. #cawapressby," ujarnya.
"Meskipun Pak SBY, Demokrat dan para pembantunya sdh bekerja ekstra-keras, tetapi pihak kontra-SBY yg menang. #cawapressby," imbuhnya.
Namun di tengah terlukanya koalisi tersebut, Anas tak bisa menjelaskan sebab-sebabnya.
"Bagaimana detilnya, liku2nya, serba-serbinya tidak akan dijelaskan di sini. Singkat cerita, Pak SBY-Demokrat kalah. #cawapressby," ungkapnya.
"Koalisi telah "terluka" di usia yg sangat muda, di awal2 kerjasama pemerintahan periode 2009-2014. #cawapressby," tuturnya.
"Setelah peristiwa yg "melukai" itu, Pak SBY berusaha keras melakukan konsolidasi koalisi. Hal yg harus dilakukan. #cawapressby," imbuhnya.
Malam ini Anas sindir SBY-Prabowo-Yusril
Sinyal Prabowo merapat ke Demokrat
(maf)
Explore More