Natal sebagai pembaruan komitmen pada Tuhan

Kamis, 26 Desember 2013 - 14:12 WIB
Natal sebagai pembaruan...
Natal sebagai pembaruan komitmen pada Tuhan
A A A
Sindonews.com - Ibu saya pernah mengajarkan tentang ayat di dalam Firman Tuhan tentang kasih Tuhan yaitu kitab Yohanes 3:16. Kita tidak bisa menaruh Tuhan sebagai bahan ujian, kita tidak bisa membuktikan Dia ada sebagai suatu bahan ilmiah, kita tidak bisa melihat-Nya di layar monitor, tapi bukan berarti Dia tidak nyata.

Dia Pencipta, semuanya diciptakan Tuhan. Semua bintang-bintang dibuat-Nya, sampai jauh di luar angkasa. Tapi angkasa itu sendiri hanya bagian kecil dari semua yang Dia ciptakan, dimana ada jutaan galaksi.

Di dalam Kitab Kejadian, disebutkan pada awalnya Tuhan menciptakan langit (surga) dan bumi. Tuhan menciptakan segalanya, termasuk Anda. Tuhan adalah Roh, karena itu bisa ada di mana saja di waktu yang bersamaan.

Tuhan tidak pernah berubah, Tuhan juga Suci sehingga tidak mentoleransi dosa. Tuhan juga yang menjadi Hakim saat kita nanti meninggal. Kita semua akan mati dan kemudian kita akan dihakimi. Tidak ada orang yang bisa melepaskan diri dari penghakiman. Ketika kita melanggar hukum, kita akan menerima akibatnya.

Kita sudah melanggar 10 Hukum Perintah Allah, dan kita semua berdosa. Kita semua di bawah hukuman dosa. Ada lagu beberapa tahun yang lalu menyatakan, "Aku tidak mau tinggal di dunia tanpa cinta," Anda tidak harus, karena Tuhan mencintaimu. Apapun dosamu, latar belakang, kita tidak bisa melakukan apa-apa di luar kasih Tuhan.

Tuhan menciptakan taman Eden dan membuat Adam tinggal di sana bersama istrinya, Hawa. Kehidupan begitu sempurna. Namun suatu hari, mereka diberikan pilihan. Untuk mentaati Tuhan atau melanggar perkataan-Nya, dan mereka memilih opsi kedua. Saya tidak mengerti bagaimana iblis bisa ada di sana, saya juga tak bisa mengerti bagaimana hebatnya iblis, untuk memperdaya Adam dan Hawa.

Saya merasa ada sesuatu yang salah dengan manusia. Terorisme, perang, kerakusan, kebejatan, emosi yang memuncak. Dulu orang-orang mengandalkan teknologi untuk menyelamatkan kita, tapi sekarang kita takut teknologi akan menghancurkan kita. Coba sebutkan berapa banyak dari 10 Perintah Allah yang kita ikuti, kita tak bisa memelihara satupun.

Alkitab katakan kita ini seperti domba yang hilang, yang mencari jalannya masing-masing. Akhir dari jalan itu adalah kematian, penghakiman, dan neraka. Alkitab katakan bahwa jalan dosa yaitu kematian tapi melalui Yesus ada jalan kehidupan kekal.

Suatu hari saya berjalan dengan salah satu anak laki-laki saya menuruni gunung, dan melihat banyak rumah semut yang hancur. Saya berpikir dalam hati, "Seandainya kami bisa membantu mereka membangun rumah itu kembali, tapi kami tidak bisa. Kami terlalu besar dan mereka terlalu kecil."

Tuhan melihat kita merusak diri kita sendiri, dan Tuhan memutuskan untuk menjadi manusia yaitu melalui Yesus. Bahkan Tuhan mau menjadi manusia dan memberitahu kita bahwa Dia mencintai kita. Dia memberitahu kita banyak hal, Dia menyembuhkan yang sakit, Dia beritahu kita jalan ke surga, Dia memberitahu kita untuk punya kedamaian, kesenangan, dan kebahagiaan di dalam hidup.

Ketika Dia mati di kayu salib dan mencurahkan darah-Nya untuk kita, Dia membuat Diri-Nya berdosa. Coba pikirkan, Yesus membuat Diri-Nya berdosa. Ada saat ketika Dia lihat cawan itu, Dia berkata, "Biarlah cawan ini lalu daripada-Ku." Cawan itu berisi dosa Anda dan saya.

Di dalam 2 Petrus dikatakan, Dia sendiri menanggung dosa itu di kayu salib. Namun tidak sampai di situ, tiga hari kemudian Dia bangkit dari kematian. Yesus berkata bahwa siapa yang percaya pada-Nya dia akan hidup asal kita percaya pada-Nya.

Alkitab katakan siapa yang mengaku dengan mulutnya bahwa Yesus Tuhan, dia akan bangkit dari kematian dan diselamatkan. Tapi itu bukan akhir dari cerita. Akhir ceritanya terjadi ketika kita percaya kepada Tuhan.

Ibu saya sering berkata di pagi hari, dia berpikir setiap kali bangun tidur, ini mungkin saatnya Yesus datang. Hal itu membuat saya juga berpikir, mungkin inilah saatnya ketika kita melihat Anak Manusia yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa, datang dari surga.

Apa yang harus kita lakukan? Yang pertama kita harus berbalik dari segala perbuatan dosa kita. Bertobat artinya kita tidak lagi melakukan perbuatan itu dan mengakui bahwa dosa itu mengikat kita. Setiap orang harus bertobat dan mengubah perbuatan buruk tersebut.

Tidak hanya bertobat, kita juga harus percaya pada Tuhan. Kita berubah saat kita punya iman di dalam Dia. Iman berarti berkomitmen kepada Kristus. Karena Yesus sudah bayar semuanya, maka Anda bisa memulai kehidupan yang baru. Mulailah hidup yang baru saat ini, sekarang.

Karena itulah Yesus datang dan memberikan kita kehidupan yang baru, maka mari kita maknai Natal ini sebagai hal dimana kita mulai memperbaharui komitmen kita pada Tuhan dan hidup berdasarkan tuntunan-Nya. Hidup dengan takut akan Tuhan yang mendatangkan sukacita sejati, itulah makna Natal sesungguhnya.

(Disadur dari khotbah Billy Graham)
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0010 seconds (0.1#10.140)