Penembak jitu kawal perayaan Natal & Tahun Baru
A
A
A
Sindonews.com - Polres Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menempatkan 30 penembak jitu di titik rawan kejahatan guna mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2014. Target bidikan para sniper tersebar di sejumlah tempat peribadatan umat Nasrani dan kawasan wisata di Kabupaten Magelang.
“Ada 30 penembak jitu yang tergabung dalam CRT (crisis response team). Mereka siap menembak di tempat kepada pelaku kejahatan,” kata Kapolres Kabupaten Magelang AKBP Murbani Budi Pitono, usai beraudiensi dengan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdatul Ulama (NU) di Mapolresta, Senin 23 Desember 2013.
Para penembak jitu ini bersiaga selama 10 hari sejak diberlakukan Operasi Lilin pada 23 Desember 2013-4 Januari 2014. Adapun pengamanan di tempat ibadah umat Nasrani terfokus di empat gereja yang masing-masing memiliki 750-1.500 jemaat, yaitu Gereja Santo Yusuf Pandansari, Gereja Santa Maria Lourdes, Gereja Santo Petrus Borobudur dan Gereja Santo Antonius Muntilan.
Pengamanan juga menyasar kawasan wisata di Borobudur dan Ketep. Kapolres mengatakan, sebanyak 617 personel Polri diterjunkan dalam operasi ini. Selain itu, didirikan lima pos pengamanan (pospam) di jalur perlintasan Semarang-Yogyakarta.
“Ada lima pospam di jalur utama, yaitu di Secang, Mertoyudan, Borobudur, Muntilan dan Balbapang. Pospam memudahkan melakukan pengawasan dan pengamanan,” terang dia.
Sementara itu, gereja-gereja berjemaat kurang dari 100 orang tetap dilakukan pengamanan dengan melibatkan unsur TNI, Polri, Satpol PP dan masyarakat. Misalnya gereja-gereja kecil yang jamak terdapat di lereng Gunung Sumbing. Terkait pengamanan Tahun Baru, Kapolres menitikberatkan operasi di wilayah Muntilan dan bundaran Artos (Mertoyudan).
“Saat perayaan malam pergantian tahun di Artos nanti, akan ada pesta kembang api di sana. Langkah preventif dan terpadu perlu dilakukan. Kalau perlu dilakukan razia petasan,” jelasnya.
“Ada 30 penembak jitu yang tergabung dalam CRT (crisis response team). Mereka siap menembak di tempat kepada pelaku kejahatan,” kata Kapolres Kabupaten Magelang AKBP Murbani Budi Pitono, usai beraudiensi dengan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdatul Ulama (NU) di Mapolresta, Senin 23 Desember 2013.
Para penembak jitu ini bersiaga selama 10 hari sejak diberlakukan Operasi Lilin pada 23 Desember 2013-4 Januari 2014. Adapun pengamanan di tempat ibadah umat Nasrani terfokus di empat gereja yang masing-masing memiliki 750-1.500 jemaat, yaitu Gereja Santo Yusuf Pandansari, Gereja Santa Maria Lourdes, Gereja Santo Petrus Borobudur dan Gereja Santo Antonius Muntilan.
Pengamanan juga menyasar kawasan wisata di Borobudur dan Ketep. Kapolres mengatakan, sebanyak 617 personel Polri diterjunkan dalam operasi ini. Selain itu, didirikan lima pos pengamanan (pospam) di jalur perlintasan Semarang-Yogyakarta.
“Ada lima pospam di jalur utama, yaitu di Secang, Mertoyudan, Borobudur, Muntilan dan Balbapang. Pospam memudahkan melakukan pengawasan dan pengamanan,” terang dia.
Sementara itu, gereja-gereja berjemaat kurang dari 100 orang tetap dilakukan pengamanan dengan melibatkan unsur TNI, Polri, Satpol PP dan masyarakat. Misalnya gereja-gereja kecil yang jamak terdapat di lereng Gunung Sumbing. Terkait pengamanan Tahun Baru, Kapolres menitikberatkan operasi di wilayah Muntilan dan bundaran Artos (Mertoyudan).
“Saat perayaan malam pergantian tahun di Artos nanti, akan ada pesta kembang api di sana. Langkah preventif dan terpadu perlu dilakukan. Kalau perlu dilakukan razia petasan,” jelasnya.
(kri)