Polisi sediakan alat pendeteksi bom di gereja
A
A
A
Sindonews.com - Polres Kendal akan sediakan alat pendeteksi bom di tiap gereja yang ada di wilayah Kendal pada perayaan Natal 2013. Penyediaan alat pendeteksi bom tersebut dilakukan untuk mengantisipasi aksi teror.
Kendal terdapat sedikitnya 60 gereja, enam diantaranya tergolong besar karena memiliki lebih dari 250 jemaat. Keenam gereja tersebut adalah Gereja Kristen Jawa di Kaliwungu, Gereja Katholik Santo Antonius Padua dan Gereja Pantekosta Indonesia keduanya di Kecamatan Kota Kendal, Gereja Santo Martinus (Weleri), Gereja Santo Isodorus (Sukorejo), dan Gereja Santo Yohanes (Boja).
Kapolres Kendal, AKBP Harryo Sugihharto mengatakan, penyediaan alat pendeteksi tidak hanya dilakukan di gereja tertentu, melainkan seluruh gereja yang ada di Kendal. Hal ini sudah dikoordinasikan dengan pihak gereja, supaya para jemaat tidak kaget saat menghadairi perayaan Natal.
“Semuanya kami sediakan alat pendeteksi, untuk kelancaran perayaan Natal tahun ini,” ujarnya, usai gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2013 dalam rangka Pengamanan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 di halaman Mapolres Kendal, Senin 23 Desember 2013.
Meski demikian, jumlah personel yang diturunkan di tiap gereja berbeda. Terutama enam gereja besar akan dijaga 72 petugas gabungan yang terdiri atas Polri, TNI, Satpol PP, dan organisasi kemasyarakatan.
"Di enam gereja tersebut juga didirikan pos pengamanan," paparnya.
Sementara untuk 54 gereja lainnya tetap mendapat pengamanan, dengan jumlah personel yang diturunkan sesuai intensitas kegiatan dan jemaat gereja masing-masing.
"Kami juga akan melakukan sterilisasi pada H-1 Natal yang dibantu oleh Tim Gegana Polda Jateng," terang dia.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pimpinan gereja untuk tidak membawa tas jinjing yang besar, karena bisa menghambat pelaksanaan ibadah, lantaran harus dilakukan pemeriksaan yang dibawa tersebut.
“Dan kami pastikan pengamanan ini tidak akan mengganggu jadwal yang sudah ditentukan oleh gereja,” ucapnya.
Dandim Letkol Kav Wiratno mengatakan, prioritas pengamanan yang harus diutamakan yakni gereja-gereja besar yang jumlah jemaatnya banyak, tetapi jangan mengabaikan gereja lainnya. Gereja dengan jemaat yang sedikit, juga perlu mendapat pengamanan.
"Kami mengerahkan 220 personel yang disebar di gereja, 10 orang intel, dan personel cadangan di Kodim yang siap berangkat sewaktu-waktu bila terjadi peristiwa," kata dia.
Seusai acara apel gelar pasukan, dilanjutkan dengan atraksi bela diri Polri yang dibawakan personel Polres Kendal. Setelah itu Harryo bersama jajaran Forkompinda melakukan pemeriksaan kendaraan yang akan digunakan selama berlangsungnya Operasi Lilin Candi 2013.
Hadir dalam kegiatan itu antara lain Dandim Letkol Kav Wiratno, Sekda Bambang Dwiyono, Ketua PN Abdul Bari Ar Rahim, dan perwakilan dari Forkompinda lainnya.
Sekretaris Paroki Gereja St Antonius Padua Kendal, Antonius Benny mengaku bahwa pengamanan yang diberikan tersebut sudah dilakukan rutin tiapa tahun yakni pada perayaan Natal. Sehingga, tidak mengganggu jalannya prosesi perayaan.
“Jemaat tidak panik, ini semua sudah disosialisasikan kepada jemaat,” katanya.
Gereja St Antonius Padua Kendal, imbuh dia, akan melakukan rangkaian perayaan sejak Selasa 24 Desember 2013 sekira pukul 19.00 WIB. Acara kemudian dilanjutkan pada Rabu (25/12/2013) pukul 08.00 WIB.
“Kami punya sekira 400 jemaat, dan jadwal ini sudah disampaikan kepada jemaat maupun aparat keamanan. Kami berharap perayaan Natal ini akan berjalan aman, lancar dan damai,” tandasnya.
Kendal terdapat sedikitnya 60 gereja, enam diantaranya tergolong besar karena memiliki lebih dari 250 jemaat. Keenam gereja tersebut adalah Gereja Kristen Jawa di Kaliwungu, Gereja Katholik Santo Antonius Padua dan Gereja Pantekosta Indonesia keduanya di Kecamatan Kota Kendal, Gereja Santo Martinus (Weleri), Gereja Santo Isodorus (Sukorejo), dan Gereja Santo Yohanes (Boja).
Kapolres Kendal, AKBP Harryo Sugihharto mengatakan, penyediaan alat pendeteksi tidak hanya dilakukan di gereja tertentu, melainkan seluruh gereja yang ada di Kendal. Hal ini sudah dikoordinasikan dengan pihak gereja, supaya para jemaat tidak kaget saat menghadairi perayaan Natal.
“Semuanya kami sediakan alat pendeteksi, untuk kelancaran perayaan Natal tahun ini,” ujarnya, usai gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2013 dalam rangka Pengamanan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 di halaman Mapolres Kendal, Senin 23 Desember 2013.
Meski demikian, jumlah personel yang diturunkan di tiap gereja berbeda. Terutama enam gereja besar akan dijaga 72 petugas gabungan yang terdiri atas Polri, TNI, Satpol PP, dan organisasi kemasyarakatan.
"Di enam gereja tersebut juga didirikan pos pengamanan," paparnya.
Sementara untuk 54 gereja lainnya tetap mendapat pengamanan, dengan jumlah personel yang diturunkan sesuai intensitas kegiatan dan jemaat gereja masing-masing.
"Kami juga akan melakukan sterilisasi pada H-1 Natal yang dibantu oleh Tim Gegana Polda Jateng," terang dia.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pimpinan gereja untuk tidak membawa tas jinjing yang besar, karena bisa menghambat pelaksanaan ibadah, lantaran harus dilakukan pemeriksaan yang dibawa tersebut.
“Dan kami pastikan pengamanan ini tidak akan mengganggu jadwal yang sudah ditentukan oleh gereja,” ucapnya.
Dandim Letkol Kav Wiratno mengatakan, prioritas pengamanan yang harus diutamakan yakni gereja-gereja besar yang jumlah jemaatnya banyak, tetapi jangan mengabaikan gereja lainnya. Gereja dengan jemaat yang sedikit, juga perlu mendapat pengamanan.
"Kami mengerahkan 220 personel yang disebar di gereja, 10 orang intel, dan personel cadangan di Kodim yang siap berangkat sewaktu-waktu bila terjadi peristiwa," kata dia.
Seusai acara apel gelar pasukan, dilanjutkan dengan atraksi bela diri Polri yang dibawakan personel Polres Kendal. Setelah itu Harryo bersama jajaran Forkompinda melakukan pemeriksaan kendaraan yang akan digunakan selama berlangsungnya Operasi Lilin Candi 2013.
Hadir dalam kegiatan itu antara lain Dandim Letkol Kav Wiratno, Sekda Bambang Dwiyono, Ketua PN Abdul Bari Ar Rahim, dan perwakilan dari Forkompinda lainnya.
Sekretaris Paroki Gereja St Antonius Padua Kendal, Antonius Benny mengaku bahwa pengamanan yang diberikan tersebut sudah dilakukan rutin tiapa tahun yakni pada perayaan Natal. Sehingga, tidak mengganggu jalannya prosesi perayaan.
“Jemaat tidak panik, ini semua sudah disosialisasikan kepada jemaat,” katanya.
Gereja St Antonius Padua Kendal, imbuh dia, akan melakukan rangkaian perayaan sejak Selasa 24 Desember 2013 sekira pukul 19.00 WIB. Acara kemudian dilanjutkan pada Rabu (25/12/2013) pukul 08.00 WIB.
“Kami punya sekira 400 jemaat, dan jadwal ini sudah disampaikan kepada jemaat maupun aparat keamanan. Kami berharap perayaan Natal ini akan berjalan aman, lancar dan damai,” tandasnya.
(kri)