Wamenag: Tidak perlu orang pintar untuk kelola bangsa

Senin, 23 Desember 2013 - 08:37 WIB
Wamenag: Tidak perlu orang pintar untuk kelola bangsa
Wamenag: Tidak perlu orang pintar untuk kelola bangsa
A A A
Sindonews.com - Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, tidak perlu orang pintar untuk mengelola bangsa ini, namun yang dibutuhkan adalah orang yang arif.

“Dalam mengelola bangsa ini, tidak perlu ditangani oleh orang yang terlalu pintar, tetapi yang dibutuhkan bangsa kita sekarang ini adalah kearifan. Bukan orang pintar,” kata Nasaruddin, di Sulawesi, Minggu, 22 Desember 2013.

Seperti dikutip dari situs resmi Kementerain Agama, Wamenag juga menilai, orang arif yang dimaksudkan adalah yang mengerjakan sesuatu yang diketahui, dan mengetahui apa yang dikerjakan.

Menurut Wamenag, inilah ciri khas dari orang arif yang sebenarnya, yang dibutuhkan untuk mengelola bangsa saat ini.

Oleh karena itu, Nasaruddin mengimbau kepada para alumni dan mahasiswa di lingkup Kopertis IX Sulawesi, untuk tidak pernah berhenti belajar hanya sampai pada level 1 atau setingkat sarjana (S1).

Tapi terus meningkatkan ke level berikutnya, sampai kepada level kesempurnaan, yakni sudah sampai pada capaian tingkatan spiritual.

Sementara itu Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr Ir Hj Andi Niartiningsih, mengatakan, salah satu indikator para lulusan perguruan tinggi itu, memiliki daya saing dan dapat dilihat dari alumninya yang sudah bekerja.

“Semakin banyak alumni yang tertampung dalam dunia kerja, apakah itu PNS atau swasta telah menunjukkan kalau lulusan perguruan tinggi itu memiliki daya saing. Sebaliknya jika ada alumni yang tidak bekerja, itu juga bisa dipertanyakan kualitas luaran tersebut,” ujar Nasaruddin.

Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6978 seconds (0.1#10.140)