BKKBN minta komitmen elite politik soal kependudukan & KB
A
A
A
Sindonews.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana NAsional (BKKBN) meminta komitmen elite politik dalam program kependudukan dan keluarga berencana.
"Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga di Indonesia merupakan upaya untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan meningkatkan sumber daya manusia," kata Kepala BKKBN Fasli Jalal di kantor BKKBN, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2013).
Kata dia, menjelang tahun politik, seharusnya para tokoh politik bangsa ikut berperan dalam mempersiapkan kualitas anak bangsa. "BKKBN meminta para tokoh politik bangsa ini untuk berkomitmen mendukung dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan kependudukan dan KB di Indonesia," terangnya.
Ia mengakui bahwa isu kependukan bukan hal yang menarik bagi elite politik. Namun, persoalan kependudukan bukan masalah yang mudah untuk diselesaikan.
"Isu-isu kependudukan dan keluarga berencana nampaknya memang bukan isu seksi. Padahal, hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2012 menunjukkan angka kelahiran total Indonesia tidak beranjak dari 2,6 persen anak per wanita selama 10 tahun," tuntasnya.
DPR nilai BKKBN tak punya data ledakan penduduk
"Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga di Indonesia merupakan upaya untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan meningkatkan sumber daya manusia," kata Kepala BKKBN Fasli Jalal di kantor BKKBN, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2013).
Kata dia, menjelang tahun politik, seharusnya para tokoh politik bangsa ikut berperan dalam mempersiapkan kualitas anak bangsa. "BKKBN meminta para tokoh politik bangsa ini untuk berkomitmen mendukung dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan kependudukan dan KB di Indonesia," terangnya.
Ia mengakui bahwa isu kependukan bukan hal yang menarik bagi elite politik. Namun, persoalan kependudukan bukan masalah yang mudah untuk diselesaikan.
"Isu-isu kependudukan dan keluarga berencana nampaknya memang bukan isu seksi. Padahal, hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2012 menunjukkan angka kelahiran total Indonesia tidak beranjak dari 2,6 persen anak per wanita selama 10 tahun," tuntasnya.
DPR nilai BKKBN tak punya data ledakan penduduk
(lal)