Politik Indonesia terjangkit 2 jenis penyakit
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan, hati-hatilah menjalankan negara dengan sistem politik demokrasi seperti di negara Indonesia saat ini.
Menurutnya, akan timbul dua penyakit yang selalu mengiringi sistem politik demokrasi. Dua penyakit demokrasi itu adalah demagog dan narsisme.
"Demagog adalah para orator ulung, terdiri dari pejabat negara yang pandai membuat citra baik, namun hakekatnya mereka membohongi rakyat," kata Mahfud MD dalam acara dialog terbuka dengan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), lewat rilisnya kepada Sindonews, Rabu (18/12/2013).
Mahfud menjelaskan, bahaya munculnya demagog dalam sistem demokrasi itu, tambah Mahfud, sudah diperingatkan oleh Aristoteles sejak zaman Yunani kuno. Rupanya, peringatan Aristoteles itu masih sangat relevan dengan kondisi negeri kita saat ini.
"Penyakit demokrasi berupa munculnya para demagog akhir-akhir ini sangat dirasakan oleh rakyat," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, penyakit demokrasi yang kedua adalah, narsisme para tokoh yang terlibat dalam politik, dengan cara memuji diri sendiri. "Sebagai pemimpin mereka merasa berhasil, padahal rakyat tak merasakan kesejahteraan dari periode kepemimpinannya," pungkasnya.
Menurutnya, akan timbul dua penyakit yang selalu mengiringi sistem politik demokrasi. Dua penyakit demokrasi itu adalah demagog dan narsisme.
"Demagog adalah para orator ulung, terdiri dari pejabat negara yang pandai membuat citra baik, namun hakekatnya mereka membohongi rakyat," kata Mahfud MD dalam acara dialog terbuka dengan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), lewat rilisnya kepada Sindonews, Rabu (18/12/2013).
Mahfud menjelaskan, bahaya munculnya demagog dalam sistem demokrasi itu, tambah Mahfud, sudah diperingatkan oleh Aristoteles sejak zaman Yunani kuno. Rupanya, peringatan Aristoteles itu masih sangat relevan dengan kondisi negeri kita saat ini.
"Penyakit demokrasi berupa munculnya para demagog akhir-akhir ini sangat dirasakan oleh rakyat," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, penyakit demokrasi yang kedua adalah, narsisme para tokoh yang terlibat dalam politik, dengan cara memuji diri sendiri. "Sebagai pemimpin mereka merasa berhasil, padahal rakyat tak merasakan kesejahteraan dari periode kepemimpinannya," pungkasnya.
(maf)