Sejumlah kiai rancang kurikulum pesantren
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah tantangan saat ini dialami pesantren tradisional saat ini yaitu, tumbuhnya pesantren yang menyebarkan pemahaman Islam dengan nuansa kekerasan.
Oleh sebab itu, Wahid Institute mengundang kiai muda se-Indonesia, untuk menghelat halaqah atau diskusi nasional yang bertujuan merancang kurikulum pendidikan Islam damai.
“Halaqah akan dihadiri 35 kiai muda dari seluruh Indonesia,” kata Badrus Samsul Fata, ketua panitia halaqah, lewat rilisnya kepada Sindonews, Rabu (11/12/2013).
Halaqah dengan tema Penguatan Kurikulum dan Perangkat Pengajaran Pesantren Berbasis Islam Damai, ini digelar di Hotel Sheraton Mustika, Jogjakarta dari Kamis sampai Minggu 12-15 Desember 2013.
Sejumlah pembicara akan mengisi rangkaian halaqah ini. Mereka antara lain Direktur The Wahid Institute Yenny Zannuba Wahid, Kapuslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan dari Kementerian Agama (Kemenag) Abdurrahman Mas’ud dan Seknas Jaringan Nasional Gusdurian Alissa Wahid.
Pada akhir halaqah, para kiai muda pesantren itu akan melahirkan rancangan kurikulum pesantren yang berspektif toleransi dan perdamaian. “Sebenarnya kurikulum ini sudah mengakar dalam pesantren tradisional. Halaqah ini bertugas menyusunnya,” jelas Badrus.
Oleh sebab itu, Wahid Institute mengundang kiai muda se-Indonesia, untuk menghelat halaqah atau diskusi nasional yang bertujuan merancang kurikulum pendidikan Islam damai.
“Halaqah akan dihadiri 35 kiai muda dari seluruh Indonesia,” kata Badrus Samsul Fata, ketua panitia halaqah, lewat rilisnya kepada Sindonews, Rabu (11/12/2013).
Halaqah dengan tema Penguatan Kurikulum dan Perangkat Pengajaran Pesantren Berbasis Islam Damai, ini digelar di Hotel Sheraton Mustika, Jogjakarta dari Kamis sampai Minggu 12-15 Desember 2013.
Sejumlah pembicara akan mengisi rangkaian halaqah ini. Mereka antara lain Direktur The Wahid Institute Yenny Zannuba Wahid, Kapuslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan dari Kementerian Agama (Kemenag) Abdurrahman Mas’ud dan Seknas Jaringan Nasional Gusdurian Alissa Wahid.
Pada akhir halaqah, para kiai muda pesantren itu akan melahirkan rancangan kurikulum pesantren yang berspektif toleransi dan perdamaian. “Sebenarnya kurikulum ini sudah mengakar dalam pesantren tradisional. Halaqah ini bertugas menyusunnya,” jelas Badrus.
(maf)