Inilah tradisi Natal di kota kelahiran Yesus
A
A
A
Sindonews.com - Kota kelahiran Yesus Kristus yang dikenal di kota Betlehem memiliki keunikan saat merayakan Natal. Seperti yang tampak pada Minggu 1 Desember 2013 pekan lalu, ribuan warga berdatangan menikmati tradisi menyalakan pohon Natal di Betlehem Manger Square.
Wali Kota Betlehem Vera Baboun dan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah secara resmi menyalakan lampu pohon Natal yang dikenal memiliki sebanyak 12.000 lampu kecil. Upacara ini pun diiringi dengan memainkan beragam lagu-lagu Natal.
Selain penyalaan lampu pohon Natal, kota kelahiran Yesus ini turut diramaikan dengan sejumlah festival Natal seperti drama dan parade. Suasana Natal akan sangat terasa ketika beragam ornamen Natal menghias kota seperti bendera, umbul-umbul, lampu-lampu warna warni. Kemeriahan ini mengubah Betlehem sebagai kota wisata akhir tahun.
Di Betlehem Natal dirayakan pada waktu yang berbeda lantaran terdiri dari beragam aliran gereja, seperti Katolik, Protestan, Ortodoks dan lain sebagainya. Bila umat Katolik dan Protestan merayakan tepat pada 25 Desember, berbeda dengan Ortodoks atau Suriah yang justru merayakannya pada bulan Januari.
Biasanya umat Kristiani akan merayakan misa Natal di Gereja Nativity yang dikenal sebagai gereja kelahiran Yesus. Terdapat juga sejumlah gereja bersejarah untuk menjalankan misa Natal, seperti Gereja Santo Catherine, Katedral Anglikan Santo George dan Gereja Lutheran Sang Penebus.
Setiap tahunnya Betlehem dapat dikunjungi oleh ribuan warga dunia baik sekedar berziarah di tempat kelahiran Yesus ataupun menikmati beragam tradisi menarik Natal lainnya.
Tak hanya menikmati dan merayakan Natal semata, namun penting pula untuk meresapi kembali makna Natal yang sesungguhnya. Kelahiran Yesus menjadi bukti sejarah umat Kristiani bahwa Allah hadir ke dunia dengan membawa cinta dan mengerjakan visi-Nya di dunia.
(Sumber: www.jawaban.com)
Wali Kota Betlehem Vera Baboun dan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah secara resmi menyalakan lampu pohon Natal yang dikenal memiliki sebanyak 12.000 lampu kecil. Upacara ini pun diiringi dengan memainkan beragam lagu-lagu Natal.
Selain penyalaan lampu pohon Natal, kota kelahiran Yesus ini turut diramaikan dengan sejumlah festival Natal seperti drama dan parade. Suasana Natal akan sangat terasa ketika beragam ornamen Natal menghias kota seperti bendera, umbul-umbul, lampu-lampu warna warni. Kemeriahan ini mengubah Betlehem sebagai kota wisata akhir tahun.
Di Betlehem Natal dirayakan pada waktu yang berbeda lantaran terdiri dari beragam aliran gereja, seperti Katolik, Protestan, Ortodoks dan lain sebagainya. Bila umat Katolik dan Protestan merayakan tepat pada 25 Desember, berbeda dengan Ortodoks atau Suriah yang justru merayakannya pada bulan Januari.
Biasanya umat Kristiani akan merayakan misa Natal di Gereja Nativity yang dikenal sebagai gereja kelahiran Yesus. Terdapat juga sejumlah gereja bersejarah untuk menjalankan misa Natal, seperti Gereja Santo Catherine, Katedral Anglikan Santo George dan Gereja Lutheran Sang Penebus.
Setiap tahunnya Betlehem dapat dikunjungi oleh ribuan warga dunia baik sekedar berziarah di tempat kelahiran Yesus ataupun menikmati beragam tradisi menarik Natal lainnya.
Tak hanya menikmati dan merayakan Natal semata, namun penting pula untuk meresapi kembali makna Natal yang sesungguhnya. Kelahiran Yesus menjadi bukti sejarah umat Kristiani bahwa Allah hadir ke dunia dengan membawa cinta dan mengerjakan visi-Nya di dunia.
(Sumber: www.jawaban.com)
(kri)