Sutarman akui untuk tunda kebijakan Polwan berjilbab
A
A
A
Sindonews.com - Munculnya tarik menarik pernyataan, antara Kapolri Jenderal Sutarman dan Wakapolri Komjen Pol Oegroseno soal boleh atau tidaknya pemakaian jilbab oleh Polisi Wanita (Polwan), memunculkan dugaan adanya masalah antar keduanya.
Menanggapi adanya dugaan tersebut, Sutarman membantah jika hubungannya retak dengan Wakapolri, terkait persoalan penggunaan jilbab. Dia mengatakan, dirinyalah yang memberikan perintah kepada Oegroseno untuk membuat Telegram Rahasia terkait penundaan jilbab.
"Saya yang suruh (untuk buat telegram). Saya kebetulan waktu itu ada di sana, saya telepon Pak Irwasum, mas tolong moratorium dulu aturan (jilbab), karena tidak seragam. Saya melihat ada yang merah ada yang putih, ada yang macam-macam, ada yang sampai dikeluarkan. Enggk elok kan," kata Sutarman usai memimpin upacara peringatan HUT ke 63 Polairud di Markas Direktorat Poludara Baharkam Polri, di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Senin (2/12/2013).
Lebih lanjut Sutarman mengatakan, kebijakan tersebut sebenarnya tidak ada masalah, tinggal menunggu aturan dan waktu yang tepat untuk dilaksanakan.
"Artinya enggak ada masalah sebetulnya. Ini masalahnya tinggal menyeragamkan, kebijakan ini saya serahkan kembali, anda silakan seragamkan, anda juga mengingat anda yang ada di Jakarta bisa beli, tapi yang di daerah sana enggak bisa beli. Bagaimana?" ungkap Sutarman..
Berita terkait:
Komisi III nilai Polwan berhak gunakan jilbab
Polda Metro akan tertibkan Polwan berjilbab
Menanggapi adanya dugaan tersebut, Sutarman membantah jika hubungannya retak dengan Wakapolri, terkait persoalan penggunaan jilbab. Dia mengatakan, dirinyalah yang memberikan perintah kepada Oegroseno untuk membuat Telegram Rahasia terkait penundaan jilbab.
"Saya yang suruh (untuk buat telegram). Saya kebetulan waktu itu ada di sana, saya telepon Pak Irwasum, mas tolong moratorium dulu aturan (jilbab), karena tidak seragam. Saya melihat ada yang merah ada yang putih, ada yang macam-macam, ada yang sampai dikeluarkan. Enggk elok kan," kata Sutarman usai memimpin upacara peringatan HUT ke 63 Polairud di Markas Direktorat Poludara Baharkam Polri, di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Senin (2/12/2013).
Lebih lanjut Sutarman mengatakan, kebijakan tersebut sebenarnya tidak ada masalah, tinggal menunggu aturan dan waktu yang tepat untuk dilaksanakan.
"Artinya enggak ada masalah sebetulnya. Ini masalahnya tinggal menyeragamkan, kebijakan ini saya serahkan kembali, anda silakan seragamkan, anda juga mengingat anda yang ada di Jakarta bisa beli, tapi yang di daerah sana enggak bisa beli. Bagaimana?" ungkap Sutarman..
Berita terkait:
Komisi III nilai Polwan berhak gunakan jilbab
Polda Metro akan tertibkan Polwan berjilbab
(maf)