Elektabilitas Wiranto terus meningkat

Sindonews.com - Survei yang dilakukan secara nasional oleh Indikator Politik Indonesia (Indikator) memang masih menyebut para calon presiden (Capres) yang beredar di publik masih sebagai capres wacana.

Akan tetapi, sejumlah nama yang santer disebutkan telah mendapat restu dari partainya untuk maju sebagai capres memiliki tingkat keterpilihan atau elektabilitas masing-masing.

Gejala meningkatkanya elektabilitas seperti dalam temuan Indikator di pengaruhi oleh kualitas personal tokoh yang dikenal oleh masyarakat.

Metode yang ditempuh Indikator dengan menggunakan tren semi terbuka yakni dengan pertanyaan terbuka dan jawaban top of mind menyebutkan tingkat elektabilitas calon presiden Hanura, Wiranto terus meningkat.

"Wiranto juga menarik. Ada kemajuan dibanding dalam survei-survei sebelumnya," kata Burhanuddin, di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta, Minggu (1/12/2013).

Survei tersebut dilakukan dengan menggunakan 27 nama dari tokoh nasional yang siap maju sebagai capres. Nama Wiranto, kata Burhanuddin, bahkan mampu menandingi ketokohan Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie.

"Bahkan selisih wiranto dengan Aburizal dan Prabowo dalam pertanyaan-pertanyaan semi terbuka tidak berbeda jauh," ujarnya.

Dalam survei dengan menggunakan metode tren semi terbuka, memang nama Gubernur DKI Joko Widodo masih menempati posisi teratas. Namun, keunggulan Jokowi karena tingkat elektabilitasnya sudah terus meningkat sejak ia menjadi Gubernur DKI.

Sementara, elektabilitas Wiranto meningkat setelah berhasil melakukan sosialisi program di berbagai media pasca penetapan Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo sebagai capres dan cawapres Hanura.

Indikator menyebutkan, jika survei menggunakan sistem semi terbuka, maka pemilihan presiden akan menempatkan Jokowi di peringkat pertama (35,5 persen), berikutnya diikuti Aburizal Bakrie (11,4 persen), Prabowo (11,4 persen) dan Wiranto (7,8 persen). Dalam survei itu, posisi Wiranto terus merangkak naik ke posisi empat besar.

3 formula Wiranto tentang perubahan