Sutan Bhatoegana tegaskan tak kenal sopir Rudi
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Komisi VII DPR RI, Sutan Bhatoegana, merampungkan pemeriksaan sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan suap di lingkungan di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas).
"Saya ditanya kinerja Komisi VII dalam mengawasi mitranya, SKK Migas. Sekitar situ saja," kata Sutan usai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2013).
Ketua DPP Partai Demokrat itu diperiksa penyidik KPK hampir tujuh jam. Setelah diperiksa, Sutan banyak membantah pertanyaan wartawan seputar kasus SKK Migas, termasuk dugaan pernah meminta tunjangan hari raya (THR) kepada Rudi.
Tak hanya itu, Sutan juga membantah kenal dengan Asep Toni, sopir pribadi Rudi Rubiandini yang pernah dijemput paksa oleh penyidik KPK. Asep diduga banyak mengetahui terkait Rudi, mantan kepala SKK Migas. "Tidak, tidak kenal, tidak kenal," klaim Sutan.
Seperti diketahui, penyidik KPK menjemput paksa sopir mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, atas nama Asep Toni. Asep sempat mangkir dari panggilan penyidik KPK. "Perlu diinformasikan bahwa terkait penyidikan kasus suap SKK Migas, penyidik menjemput paksa saksi atas nama Asep Toni (sopir mantan Kepala SKK Migas RR)," kata Juru Bicara (Jubir) KPK Johan Budi SP, kepada Sindonews, Sabtu 23 November 2013.
KPK menjemput paksa Asep yang masih berstatus saksi itu di Ciamis, kata Johan, panggilan penyidik KPK sebanyak dua kali tidak diindahkan. Menurutnya, Asep menghindar dari penyidik dengan alasan kesehatan. "Yang bersangkutan sudah dipanggil dua kali tapi tidak datang. Dia sempat menghindari pemeriksaan, dengan modus mengaku sakit," imbuhnya.
Berita terkait:
Sutan Bhatoegana dukung KPK periksa Jero Wacik
"Saya ditanya kinerja Komisi VII dalam mengawasi mitranya, SKK Migas. Sekitar situ saja," kata Sutan usai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2013).
Ketua DPP Partai Demokrat itu diperiksa penyidik KPK hampir tujuh jam. Setelah diperiksa, Sutan banyak membantah pertanyaan wartawan seputar kasus SKK Migas, termasuk dugaan pernah meminta tunjangan hari raya (THR) kepada Rudi.
Tak hanya itu, Sutan juga membantah kenal dengan Asep Toni, sopir pribadi Rudi Rubiandini yang pernah dijemput paksa oleh penyidik KPK. Asep diduga banyak mengetahui terkait Rudi, mantan kepala SKK Migas. "Tidak, tidak kenal, tidak kenal," klaim Sutan.
Seperti diketahui, penyidik KPK menjemput paksa sopir mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, atas nama Asep Toni. Asep sempat mangkir dari panggilan penyidik KPK. "Perlu diinformasikan bahwa terkait penyidikan kasus suap SKK Migas, penyidik menjemput paksa saksi atas nama Asep Toni (sopir mantan Kepala SKK Migas RR)," kata Juru Bicara (Jubir) KPK Johan Budi SP, kepada Sindonews, Sabtu 23 November 2013.
KPK menjemput paksa Asep yang masih berstatus saksi itu di Ciamis, kata Johan, panggilan penyidik KPK sebanyak dua kali tidak diindahkan. Menurutnya, Asep menghindar dari penyidik dengan alasan kesehatan. "Yang bersangkutan sudah dipanggil dua kali tapi tidak datang. Dia sempat menghindari pemeriksaan, dengan modus mengaku sakit," imbuhnya.
Berita terkait:
Sutan Bhatoegana dukung KPK periksa Jero Wacik
(maf)