Antara Islam & masyarakat Jawa
A
A
A
Sindonews.com - Penulis buku Mengislamkan Jawa, Ricklefs mengatakan, dalam komunitas di Jawa, ada teor yang dianut secara kuat, sehingga hal tersebut menjadikan masyarakat Jawa sangat sulit menjadi muslim sejati.
Menurutnya, pada akhir abad 18 dan awal abad 19, terdapat intonasi yang familiar pada golongan Islam Jawa yang mayoritas adalah, orang jawa.
"Ada beberapa konsep indentitas yang saling terkait antara orang Islam dan orang Jawa. Dan konsep tersebut banyak tidak diterima oleh masyarakat Jawa. Pada intonasinya orang Jawa Islam harus menjalankan rukun Iman dan Islam. Namun mereka juga menerima kekuatan spiritual," kata Ricklefs, di Jakarta, Senin 25 November 2013.
Ricklefs mengatakan, mayoritas orang Jawa berpegang teguh pada kekuatan spiritual. Namun, hal tersebut harus dilepaskan, jika menjadi seorang Islam. Dikarenakan, kekuatan gaib tersebut dipercaya dapat menggerakan mesin, menjaga anak dan keluarga.
"Dan pada saat itu tidak ada kekuatan otoritas pemerintah untuk mengendalikan kehidupan beragama. Memang ada yang menonjol antara kepercayaan dengan sistem kehidupan berbudaya antara kehidupan ekonomi, sosial, politik. Karenanya hal ini menjadi sangat penting," paparnya.
Menurutnya, pada akhir abad 18 dan awal abad 19, terdapat intonasi yang familiar pada golongan Islam Jawa yang mayoritas adalah, orang jawa.
"Ada beberapa konsep indentitas yang saling terkait antara orang Islam dan orang Jawa. Dan konsep tersebut banyak tidak diterima oleh masyarakat Jawa. Pada intonasinya orang Jawa Islam harus menjalankan rukun Iman dan Islam. Namun mereka juga menerima kekuatan spiritual," kata Ricklefs, di Jakarta, Senin 25 November 2013.
Ricklefs mengatakan, mayoritas orang Jawa berpegang teguh pada kekuatan spiritual. Namun, hal tersebut harus dilepaskan, jika menjadi seorang Islam. Dikarenakan, kekuatan gaib tersebut dipercaya dapat menggerakan mesin, menjaga anak dan keluarga.
"Dan pada saat itu tidak ada kekuatan otoritas pemerintah untuk mengendalikan kehidupan beragama. Memang ada yang menonjol antara kepercayaan dengan sistem kehidupan berbudaya antara kehidupan ekonomi, sosial, politik. Karenanya hal ini menjadi sangat penting," paparnya.
(maf)