Kasus SKK Migas, Golf pertemukan Deviardi & Rudi
A
A
A
Sindonews.com - Olahraga golf menjadi awal mula perkenalan tersangka Deviardi alias Ardi dan tersangka mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini.
Perkenalan ini disebut-sebut berlanjut hingga keduanya terjerat kasus dugaan suap kegiatan di lingkungan SKK Migas tahun 2012-2013.
Mantan Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas Iwan Ratman menjelaskan soal awal mula perkenalannya dengan Deviardi. Begitu juga soal perkenalan pertama antara Deviardi dengan Rudi.
Dia mengaku kenal dengan Ardi pada 2011 di lapangan golf Bogor Raya. Saat itu, tuturnya, Rudi sudah diangkat menjadi Wakil Menteri ESDM. Beberapa minggu kemudian Iwan mendengar golfer-golfer menanyakan kenapa Wamen ESDM tidak bermain golf, sedangkan pejabat ESDM yang lain begitu juga SKK Migas bermain golf.
"Saya bilang ke Pak Rudi itu kok enggak main golf. Dia bilang saya itu suka bulu tangkis. Kemudian saya bilang bahwa golf itu bisa menjaga hubungan baik dengan relasi, kemudian Pak Rudi mau," ujar Iwan dalam sidang lanjutan terdakwa Komisaris Kernel Oil Private Limited (KOPL) Indonesia Simon Gunawan Tanjaya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (25/11/13).
Setelah itu Iwan dan Rudi ke lapangan Golf di SCBD, Jakarta. Rudi saat itu mengatakan bahwa ternyata bermain golf itu mengasikkan dan berkeringat juga. Minggu depannya, Iwan dan Rudi kembali bermain di SCBD. Saat itu Iwan melihat Deviardi dengan teman-temannya di bagian lain lapangan. Iwan kemudian memperkenalkan Rudi ke Ardi.
"Saya bilang ke Pak Rudi bahwa Ardi pintar main golf. Siapa tahu bisa ngajar-ngajariin. Handycaf-nya kan rendah," bebernya.
Hakim Anggota Mathius Samiadji penasaran dengan penjelasan Iwan, kemudian menanyakan apakah ada pembicaraan antaran dirinya dengan Ardi sebelumnya soal pekerjaan di SKK Migas. Iwan pun membatahnya.
Dia mengklaim hanya sebatas golf saja. Dia mengatakan, apabila Ardi kemudian mengetahui kegiatan-kegiatan SKK Migas tentu langsung melalui Rudi. Karena pasca pertemuan itu, Ardi dan Rudi menjadi akrab dan sering berhubungan dan bertemu.
"Deviardi tahunya dari Pak Rudi. Kalau ada kegiatan kan saya mesti lapor dulu ke Kepala (Rudi). Jadi saya tidak sampaikan ke Deviardi," kilahnya.
Diketahui, Iwan Ratman merupakan salah satu pejabat SKK Migas yang turut memberikan upeti kepada Rudi Rubiandini.
Secara rinci, dalam dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Deviardi alias Ardi yang diperoleh SINDO, para pejabat SKK Migas yang berikan mereka yakni Wakil Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko (sekarang Ketua SKK Migas) sebesar SGD600.000 sekitar Januari-Februari 2013, mantan Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis Gerhard Marten Rumeser USD200.000 diberikan pada 2013, dan Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas nonaktif Iwan Ratman sebesar USD50.000 pada April 2013.
Uang itu diperintahkan Rudi kepada Ardi untuk menyimpannya. Ardi kemudian menyimpan di deposite box CIMB Niaga Pondok Indah miliknya. Khusus untuk Widjonarko, uang untuk Rudi itu diterima Widjonarko dari salah satu pengusaha minyak.
Baca berita:
Suap SKK Migas, Simon akui memberi uang kepada Ardi
Perkenalan ini disebut-sebut berlanjut hingga keduanya terjerat kasus dugaan suap kegiatan di lingkungan SKK Migas tahun 2012-2013.
Mantan Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas Iwan Ratman menjelaskan soal awal mula perkenalannya dengan Deviardi. Begitu juga soal perkenalan pertama antara Deviardi dengan Rudi.
Dia mengaku kenal dengan Ardi pada 2011 di lapangan golf Bogor Raya. Saat itu, tuturnya, Rudi sudah diangkat menjadi Wakil Menteri ESDM. Beberapa minggu kemudian Iwan mendengar golfer-golfer menanyakan kenapa Wamen ESDM tidak bermain golf, sedangkan pejabat ESDM yang lain begitu juga SKK Migas bermain golf.
"Saya bilang ke Pak Rudi itu kok enggak main golf. Dia bilang saya itu suka bulu tangkis. Kemudian saya bilang bahwa golf itu bisa menjaga hubungan baik dengan relasi, kemudian Pak Rudi mau," ujar Iwan dalam sidang lanjutan terdakwa Komisaris Kernel Oil Private Limited (KOPL) Indonesia Simon Gunawan Tanjaya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (25/11/13).
Setelah itu Iwan dan Rudi ke lapangan Golf di SCBD, Jakarta. Rudi saat itu mengatakan bahwa ternyata bermain golf itu mengasikkan dan berkeringat juga. Minggu depannya, Iwan dan Rudi kembali bermain di SCBD. Saat itu Iwan melihat Deviardi dengan teman-temannya di bagian lain lapangan. Iwan kemudian memperkenalkan Rudi ke Ardi.
"Saya bilang ke Pak Rudi bahwa Ardi pintar main golf. Siapa tahu bisa ngajar-ngajariin. Handycaf-nya kan rendah," bebernya.
Hakim Anggota Mathius Samiadji penasaran dengan penjelasan Iwan, kemudian menanyakan apakah ada pembicaraan antaran dirinya dengan Ardi sebelumnya soal pekerjaan di SKK Migas. Iwan pun membatahnya.
Dia mengklaim hanya sebatas golf saja. Dia mengatakan, apabila Ardi kemudian mengetahui kegiatan-kegiatan SKK Migas tentu langsung melalui Rudi. Karena pasca pertemuan itu, Ardi dan Rudi menjadi akrab dan sering berhubungan dan bertemu.
"Deviardi tahunya dari Pak Rudi. Kalau ada kegiatan kan saya mesti lapor dulu ke Kepala (Rudi). Jadi saya tidak sampaikan ke Deviardi," kilahnya.
Diketahui, Iwan Ratman merupakan salah satu pejabat SKK Migas yang turut memberikan upeti kepada Rudi Rubiandini.
Secara rinci, dalam dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Deviardi alias Ardi yang diperoleh SINDO, para pejabat SKK Migas yang berikan mereka yakni Wakil Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko (sekarang Ketua SKK Migas) sebesar SGD600.000 sekitar Januari-Februari 2013, mantan Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis Gerhard Marten Rumeser USD200.000 diberikan pada 2013, dan Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas nonaktif Iwan Ratman sebesar USD50.000 pada April 2013.
Uang itu diperintahkan Rudi kepada Ardi untuk menyimpannya. Ardi kemudian menyimpan di deposite box CIMB Niaga Pondok Indah miliknya. Khusus untuk Widjonarko, uang untuk Rudi itu diterima Widjonarko dari salah satu pengusaha minyak.
Baca berita:
Suap SKK Migas, Simon akui memberi uang kepada Ardi
(kri)