Kondisi iklim di dunia saat ini mengkhawatirkan
A
A
A
Sindonews.com - Berdasarkan hasil pertemuan Conference of Parties (COP) ke 19 di Warsawa, Polandia 19-20 November lalu menyatakan, perubahan iklim di dunia sudah mengkhawatirkan.
Hal itu dibuktikan dengan situasi anomoli cuaca, topan haiyan dan bencana alam yang frekwensinya semakin meningkat.
Perlu diketahui, COP merupakan otoritas tertinggi dalam kerangka PBB, tentang konferensi perubahan iklim (UNFCC), yang bertanggung jawab menjaga konsistensi upaya internasional sesuai dengan KTT Bumi 1992.
Salah satu tujuan utama pembentukan konferensi tersebut, adalah mengurangi pemanasan global karena efek gas rumah kaca, agar tidak membahayakan iklim dunia.
Anggota COP saat ini berjumlah 195 negara termasuk Indonesia. Indonesia sebagai salah satu anggota berperan aktif dalam pelaksanaan COP.
Ketua kelompok kerja audit lingkungan sedunia dipimpin oleh Ali Masykur Musa mengimbau, agar industri dan teknologi ramah lingkungan di tingkatkan.
"Pasar karbon yang konsisten dan efisien, kerja sama antar pihak dan penataan lingkungan dalam rangka pencapaian pembangunan berkelanjutan," kata Cak Ali melalui siaran persnya kepada Sindonews, Kamis (21/11/2013).
Hal itu dibuktikan dengan situasi anomoli cuaca, topan haiyan dan bencana alam yang frekwensinya semakin meningkat.
Perlu diketahui, COP merupakan otoritas tertinggi dalam kerangka PBB, tentang konferensi perubahan iklim (UNFCC), yang bertanggung jawab menjaga konsistensi upaya internasional sesuai dengan KTT Bumi 1992.
Salah satu tujuan utama pembentukan konferensi tersebut, adalah mengurangi pemanasan global karena efek gas rumah kaca, agar tidak membahayakan iklim dunia.
Anggota COP saat ini berjumlah 195 negara termasuk Indonesia. Indonesia sebagai salah satu anggota berperan aktif dalam pelaksanaan COP.
Ketua kelompok kerja audit lingkungan sedunia dipimpin oleh Ali Masykur Musa mengimbau, agar industri dan teknologi ramah lingkungan di tingkatkan.
"Pasar karbon yang konsisten dan efisien, kerja sama antar pihak dan penataan lingkungan dalam rangka pencapaian pembangunan berkelanjutan," kata Cak Ali melalui siaran persnya kepada Sindonews, Kamis (21/11/2013).
(stb)