Nasdem tolak kerja sama KPU dengan Lemsaneg
A
A
A
Sindonews.com - Meski belum disepakati secara penuh kerja sama, antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk mengamankan data pemilu, tapi Memorandum of Understandin (Mou) itu dinilai menciderai demokrasi.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Rio Patrice Capella, kerja sama KPU dengan Lemsaneg tak beralasan. Pasalnya, Lemsaneg bukan organisasi yang berdiri secara independen.
Lemsaneg masuk dalam garis koordinasi dengan pemerintah. Hal itu cukup menggelapkan sistem demokrasi pemilu, yang harusnya diselenggarakan secara mandiri dan bersih.
"Supaya tidak ada upaya-upaya untuk menggelapkan demokrasi, kami menolak kerja sama itu," kata Rio, saat diskusi "Pemilu 2014: Dari Kisruh DPT Hingga Rakyat Pilu" di Balai Kebangsaan Nuku Soleiman, Pancoran, Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Rio menambahkan, semestinya KPU melakukan sosialisasi terkait kerja sama itu kepada publik. Sebab, diakui dia, partai politik pun tak mengetahui ikhwal kerja sama KPU, dengan lembaga bentukan intelijen negara tersebut.
"Enggak ada apa-apa, tiba-tiba kerja sama dengan Lemsaneg. Jadi banyak yang tanda tanya," ujarnya.
Sementara itu, pihaknya mengklaim bakal menggalang kekuatan untuk menolak kerja sama itu. Menurutnya, kecurangan pemilu bisa memanfaatkan setiap celah, termasuk penggunaan Lemsaneg.
"Oleh karena itu, kami harus memperkuat otot demokrasi. Kuncinya untuk pemilu aman, adalah kinerja KPU," tambah dia.
Klik di sini untuk berita terkait.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Rio Patrice Capella, kerja sama KPU dengan Lemsaneg tak beralasan. Pasalnya, Lemsaneg bukan organisasi yang berdiri secara independen.
Lemsaneg masuk dalam garis koordinasi dengan pemerintah. Hal itu cukup menggelapkan sistem demokrasi pemilu, yang harusnya diselenggarakan secara mandiri dan bersih.
"Supaya tidak ada upaya-upaya untuk menggelapkan demokrasi, kami menolak kerja sama itu," kata Rio, saat diskusi "Pemilu 2014: Dari Kisruh DPT Hingga Rakyat Pilu" di Balai Kebangsaan Nuku Soleiman, Pancoran, Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Rio menambahkan, semestinya KPU melakukan sosialisasi terkait kerja sama itu kepada publik. Sebab, diakui dia, partai politik pun tak mengetahui ikhwal kerja sama KPU, dengan lembaga bentukan intelijen negara tersebut.
"Enggak ada apa-apa, tiba-tiba kerja sama dengan Lemsaneg. Jadi banyak yang tanda tanya," ujarnya.
Sementara itu, pihaknya mengklaim bakal menggalang kekuatan untuk menolak kerja sama itu. Menurutnya, kecurangan pemilu bisa memanfaatkan setiap celah, termasuk penggunaan Lemsaneg.
"Oleh karena itu, kami harus memperkuat otot demokrasi. Kuncinya untuk pemilu aman, adalah kinerja KPU," tambah dia.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)