Pemilu 2014, Dandim Depok pastikan anggotanya netral
A
A
A
Sindonews.com - Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0508 Depok, Letkol Inf Mochamad Zamroni menjamin, personelnya netral dalam pelaksanaan Pemilu 2014 mendatang.
Tak hanya personel, anggota keluarga personel pun diminta untuk netral. Anggota keluarga hanya berhak memilih pada pilpres dan pileg nanti. Tapi mereka tidak diperkenankan menjadi kader, ataupun corong dari suatu partai dan calon.
"Kami sudah tegaskan kepada seluruh anggota dan keluarganya. Dan saya jamin anggota saya netral," kata Dandim, di Sekar Peni, Depok, Kami (21/11/2013).
Dandim juga mengingatkan agar anggota keluarga TNI, tidak dijadikan ajang perkumpulan kamuflase. Misalnya saja, perkumpulan pengajian yang hanya diadakan dalam rangka pengumpulan massa, untuk menggiring pada satu suara calon atau parpol.
"Tidak boleh juga menyampaikan sembako yang sifatnya dari partai atau calon. Kami ingatkan agar anggota keluarga TNI, tidak terjebak dalam tarik menarik (politik)," tegasnya.
Hingga saat ini, pihaknya mengaku belum menerima laporan, terkait adanya anggota keluarga TNI yang nakal menjadi simpatisan. Bahkan, rumah personel pun dipantau, agar tidak terpasang atribut ataupun alat peraga kampanye jenis apapun. "Saya jamin mereka netral," kata Zamrowi menjamin.
Dia mengingatkan, anggotanya untuk tetap menjaga jarak, dari tempat pemilihan suara (TPS) pada pemilihan nanti. Kalaupun personel hendak mengantar anggota keluarganya, maka dipastikan berada pada zona yang telah ditentukan. "Hanya boleh mengantar pada batas area tertentu. Jangan sampai masuk pada area TPS," tutupnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Tak hanya personel, anggota keluarga personel pun diminta untuk netral. Anggota keluarga hanya berhak memilih pada pilpres dan pileg nanti. Tapi mereka tidak diperkenankan menjadi kader, ataupun corong dari suatu partai dan calon.
"Kami sudah tegaskan kepada seluruh anggota dan keluarganya. Dan saya jamin anggota saya netral," kata Dandim, di Sekar Peni, Depok, Kami (21/11/2013).
Dandim juga mengingatkan agar anggota keluarga TNI, tidak dijadikan ajang perkumpulan kamuflase. Misalnya saja, perkumpulan pengajian yang hanya diadakan dalam rangka pengumpulan massa, untuk menggiring pada satu suara calon atau parpol.
"Tidak boleh juga menyampaikan sembako yang sifatnya dari partai atau calon. Kami ingatkan agar anggota keluarga TNI, tidak terjebak dalam tarik menarik (politik)," tegasnya.
Hingga saat ini, pihaknya mengaku belum menerima laporan, terkait adanya anggota keluarga TNI yang nakal menjadi simpatisan. Bahkan, rumah personel pun dipantau, agar tidak terpasang atribut ataupun alat peraga kampanye jenis apapun. "Saya jamin mereka netral," kata Zamrowi menjamin.
Dia mengingatkan, anggotanya untuk tetap menjaga jarak, dari tempat pemilihan suara (TPS) pada pemilihan nanti. Kalaupun personel hendak mengantar anggota keluarganya, maka dipastikan berada pada zona yang telah ditentukan. "Hanya boleh mengantar pada batas area tertentu. Jangan sampai masuk pada area TPS," tutupnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)