Rapimnas GMII telurkan 4 poin
A
A
A
Sindonews.com - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) yang dilakukan 13-14 November 2013 di Riau menelurkan empat poin.
Ketua Umum Pimpinan Nasional (PN) GMII Mercyano Niko Kapisan mengatakan, pertama memperkuat konsolidasi internal GMII secara nasional. Mendorong agar GMII Se-Indonesia harus menjadi bagian dari kemajuan bangsa Indonesia.
"Untuk menyukseskan konsolidasi ini maka PN GMII akan membangun komunikasi yang intensif kepada seluruh GMII Se-Indonesia dengan mengintruksikan Pimpinan Wilayah untuk membentuk cabang-cabang di wilayahnya masing-masing," kata Niko kepada Sindonews, Sabtu (16/11/2013).
Kedua, lanjutnya, GMII akan memasifkan perannya sebagai bagian dari kemajuan bangsa Indonesia. Kata dia, pihaknya akan mengawal proses pembangunan dan proses demokrasi agar makin memaksimalkan peran pemuda. "GMII secara tegas tidak akan masuk dalam area politik praktis," katanya.
Ketiga, kata Niko, pihaknya juga akan memikirkan infrastruktur intelektual kaderisasi seperti dalam Latihan Kader sebagai pilar kaderisasi di GMII dengan membuat buku panduan yang meliputi sejarah dan wawasan kebangsaan.
"Keempat, GMII mendorong suksesi kepemimpinan nasional dengan ikut berperan aktif menjadi lembaga pengawas dan memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnnya suksesi kepemimpinan nasional," tutupnya.
Ketua Umum Pimpinan Nasional (PN) GMII Mercyano Niko Kapisan mengatakan, pertama memperkuat konsolidasi internal GMII secara nasional. Mendorong agar GMII Se-Indonesia harus menjadi bagian dari kemajuan bangsa Indonesia.
"Untuk menyukseskan konsolidasi ini maka PN GMII akan membangun komunikasi yang intensif kepada seluruh GMII Se-Indonesia dengan mengintruksikan Pimpinan Wilayah untuk membentuk cabang-cabang di wilayahnya masing-masing," kata Niko kepada Sindonews, Sabtu (16/11/2013).
Kedua, lanjutnya, GMII akan memasifkan perannya sebagai bagian dari kemajuan bangsa Indonesia. Kata dia, pihaknya akan mengawal proses pembangunan dan proses demokrasi agar makin memaksimalkan peran pemuda. "GMII secara tegas tidak akan masuk dalam area politik praktis," katanya.
Ketiga, kata Niko, pihaknya juga akan memikirkan infrastruktur intelektual kaderisasi seperti dalam Latihan Kader sebagai pilar kaderisasi di GMII dengan membuat buku panduan yang meliputi sejarah dan wawasan kebangsaan.
"Keempat, GMII mendorong suksesi kepemimpinan nasional dengan ikut berperan aktif menjadi lembaga pengawas dan memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnnya suksesi kepemimpinan nasional," tutupnya.
(mhd)