Bentrokan di MK bukti masyarakat tak percaya Hakim MK
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi III DPR RI Taslim Chaniago menilai, kericuhan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK), karena hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap mereka.
Kepercayaan itu hilang pasca penangkapan mantan Ketua MK Akil Mochtar, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam dugaan suap sejumlah sengketa pemilukada.
"Jelas saat ini MK belum dipercayai oleh masyarakat, semesti MK sudah mampu mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi," kata Taslim, saat dihubungi wartawan, Kamis (14/11/2013).
Ia pun mengingatkan agar MK tak terlalu percaya diri, meski saat ini mereka telah memiliki ketua baru yang jatuh di pundak Hamdan Zoelva. Pasalnya, kecurigaan masyarakat terhadap lembaga itu belum sepenuhnya hilang.
"Semesti MK jangan terlalu percaya diri, kalau sudah pemilihan Ketua MK itu permasalahan telah selesai. Kecurigaan masyarakat terhadap Hakim MK lain masih ada," tegasnya.
Dengan kejadian ini, ke depan dirinya berharap agar personel keamanan di MK diperbanyak, untuk menghindari hal serupa terulang kembali. "Tentu penambahan personel pengaman, karena MK dalam suasana yang tidak dipercayai," pungkasnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Kepercayaan itu hilang pasca penangkapan mantan Ketua MK Akil Mochtar, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam dugaan suap sejumlah sengketa pemilukada.
"Jelas saat ini MK belum dipercayai oleh masyarakat, semesti MK sudah mampu mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi," kata Taslim, saat dihubungi wartawan, Kamis (14/11/2013).
Ia pun mengingatkan agar MK tak terlalu percaya diri, meski saat ini mereka telah memiliki ketua baru yang jatuh di pundak Hamdan Zoelva. Pasalnya, kecurigaan masyarakat terhadap lembaga itu belum sepenuhnya hilang.
"Semesti MK jangan terlalu percaya diri, kalau sudah pemilihan Ketua MK itu permasalahan telah selesai. Kecurigaan masyarakat terhadap Hakim MK lain masih ada," tegasnya.
Dengan kejadian ini, ke depan dirinya berharap agar personel keamanan di MK diperbanyak, untuk menghindari hal serupa terulang kembali. "Tentu penambahan personel pengaman, karena MK dalam suasana yang tidak dipercayai," pungkasnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)