Menkes: Promosi kesehatan harus ditingkatkan
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan, promosi kesehatan harus lebih ditingkatkan di sejumlah daerah. Hal ini dikarenakan banyak daerah yang tertukar, antara melakukan penyuluhan disama artikan dengan promosi kesehatan.
“Jelas ini beda, karena banyak puskesmas melakukan penyuluhan, menganggap melakukan promosi kesehatan. Kami harus tingkatan dihulu, agar tidak banyak yang sakit,” ujarnya, Rabu (13/11/2013).
Menurut Nafsiah, pemda diminta untuk mengimbau dinas kesehatan dan dinas pendidikan melakukan pemberdayaan, karena setiap orang mempunyai hak untuk hidup sehat dan meninggalkan perilaku beresiko.
“Promosi kesehatan dapat dilakukan mulai dari paud sampai mereka dewasa. Jika tidak, maka 83 persen peserta dari jamkesmas, sisanya akan menyedot anggaran dikarenakan penyakit tidak menular seperti jantung, stroke dan gagal ginjal,” katanya.
Berkaitan dengan alat-alat kesehatan saat ini, Kemenkes belum dapat memenuhi semua alat-alat kesehatan. Menurut dia, hal ini harus menjadi tanggung jawab pemda melalui APBD untuk dijadikan prioritas. “Mereka peduli rakyatnya, mereka harus memunuhi kekuranganya,” tegas dia.
Pada 2013 ini anggran APBD dan APBN masih sangat kurang, untuk membeli alat-alat kesehatan. Dalam hitungan yang dihimpun Kemenkes, anggaran yang dibutuhkan daerah sebesar Rp27 triliun. Namun, hanya dapat dipenuhi sebesar Rp4 triliun.
Klik di sini untuk berita terkait.
“Jelas ini beda, karena banyak puskesmas melakukan penyuluhan, menganggap melakukan promosi kesehatan. Kami harus tingkatan dihulu, agar tidak banyak yang sakit,” ujarnya, Rabu (13/11/2013).
Menurut Nafsiah, pemda diminta untuk mengimbau dinas kesehatan dan dinas pendidikan melakukan pemberdayaan, karena setiap orang mempunyai hak untuk hidup sehat dan meninggalkan perilaku beresiko.
“Promosi kesehatan dapat dilakukan mulai dari paud sampai mereka dewasa. Jika tidak, maka 83 persen peserta dari jamkesmas, sisanya akan menyedot anggaran dikarenakan penyakit tidak menular seperti jantung, stroke dan gagal ginjal,” katanya.
Berkaitan dengan alat-alat kesehatan saat ini, Kemenkes belum dapat memenuhi semua alat-alat kesehatan. Menurut dia, hal ini harus menjadi tanggung jawab pemda melalui APBD untuk dijadikan prioritas. “Mereka peduli rakyatnya, mereka harus memunuhi kekuranganya,” tegas dia.
Pada 2013 ini anggran APBD dan APBN masih sangat kurang, untuk membeli alat-alat kesehatan. Dalam hitungan yang dihimpun Kemenkes, anggaran yang dibutuhkan daerah sebesar Rp27 triliun. Namun, hanya dapat dipenuhi sebesar Rp4 triliun.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)