Demokrat ingatkan Bawaslu soal mobil mewah
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan meminta kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar tak main-main menggunakan fasilitas baru seperti mobil mewah saat menjalankan kedinasannya.
Menurutnya, Bawaslu merupakan pejabat publik sama dengan pejabat-pejabat lain. Sehingga, terkait fasilitas yang digunakannya pun akan menuai sorotan dari masyarakat. Ia meminta Bawaslu bersikap transparan dalam setiap penggunaan fasilitas negara tersebut.
"Kepada kawan-kawan Bawaslu ya welcome to the club. Itulah kalo anda menjadi pejbat publik selalu menjadi sorotan," kata Ramadhan, saat dihubungi Sindonews, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Namun begitu, Ramadhan mengaku, bahwa setiap lembaga negara yang menggunakan fasilitas negara sudah masuk dalam mata anggaran. Tetapi, ia berharap kinerja Bawaslu terkait pengawasan Pemilu semakin meningkat saat mendapatkan fasilitas baru tersebut.
Sebelumnya, Bawaslu mengaku telah memeroleh fasilitas lima mobil baru merk Toyota Camry. Mobil tersebut bakal digunakan oleh oleh pimpinan dan komisioner Bawaslu.
Menjadi penting, lanjut dia, lebih baik Bawaslu membuktikan kepada masyarakat bahwa antara penggunaan fasilitas dengan kinerjanya menjadi lebih seimbang. "Ya langkah DPR untuk tidak ada mobil dinas ya bagus juga sebenarnya," ujarnya.
Ditambahkan dia, terkait fasilitas mobil dinas yang lama yang sudah ada sebelumnya, ia menyerahkan kepada Bawaslu untuk mengukurnya. Sebab, Bawaslu lebih tahu soal permintaan dan penggunaan fasilitas itu.
Sementara itu, ia meminta kepada masyarakat agar tak curiga terhadap fasilitas baru itu. Menurutnya, Bawaslu memang memiliki tanggung jawab dan beban berat dalam tugasnya. Maka dari itu, soal fasilitas mobil dinas tersebut bisa disikapi secara jernih oleh bermacam kalangan.
"Tetapi pesan dari masyarakat itu sesungguhnya adalah supaya kita menjadi lebih sensitif ya dalam menyikapi atau bersikap sebagai pejabat-pejabat publik ini," tutupnya.
Bawaslu beli 5 Toyota Camry sebagai mobil dinas
Menurutnya, Bawaslu merupakan pejabat publik sama dengan pejabat-pejabat lain. Sehingga, terkait fasilitas yang digunakannya pun akan menuai sorotan dari masyarakat. Ia meminta Bawaslu bersikap transparan dalam setiap penggunaan fasilitas negara tersebut.
"Kepada kawan-kawan Bawaslu ya welcome to the club. Itulah kalo anda menjadi pejbat publik selalu menjadi sorotan," kata Ramadhan, saat dihubungi Sindonews, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Namun begitu, Ramadhan mengaku, bahwa setiap lembaga negara yang menggunakan fasilitas negara sudah masuk dalam mata anggaran. Tetapi, ia berharap kinerja Bawaslu terkait pengawasan Pemilu semakin meningkat saat mendapatkan fasilitas baru tersebut.
Sebelumnya, Bawaslu mengaku telah memeroleh fasilitas lima mobil baru merk Toyota Camry. Mobil tersebut bakal digunakan oleh oleh pimpinan dan komisioner Bawaslu.
Menjadi penting, lanjut dia, lebih baik Bawaslu membuktikan kepada masyarakat bahwa antara penggunaan fasilitas dengan kinerjanya menjadi lebih seimbang. "Ya langkah DPR untuk tidak ada mobil dinas ya bagus juga sebenarnya," ujarnya.
Ditambahkan dia, terkait fasilitas mobil dinas yang lama yang sudah ada sebelumnya, ia menyerahkan kepada Bawaslu untuk mengukurnya. Sebab, Bawaslu lebih tahu soal permintaan dan penggunaan fasilitas itu.
Sementara itu, ia meminta kepada masyarakat agar tak curiga terhadap fasilitas baru itu. Menurutnya, Bawaslu memang memiliki tanggung jawab dan beban berat dalam tugasnya. Maka dari itu, soal fasilitas mobil dinas tersebut bisa disikapi secara jernih oleh bermacam kalangan.
"Tetapi pesan dari masyarakat itu sesungguhnya adalah supaya kita menjadi lebih sensitif ya dalam menyikapi atau bersikap sebagai pejabat-pejabat publik ini," tutupnya.
Bawaslu beli 5 Toyota Camry sebagai mobil dinas
(lal)