484 TKI overstay dipulangkan dari Arab Saudi
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 484 Tenaga Kerja Indonesai (TKI) yang masa tinggalnya habis (overstay) dari Jeddah, Arab Saudi, dipulangkan ke tanah air. TKI yang kesemuanya wanita itu, tiba di lounge TKI Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta sekira pukul 19.30 WIB, setelah menumpangi pesawat Garuda Indonesia (GA-983) yang dibiayai oleh pemerintah.
Para TKI ini tidak pulang sendirian, mereka membawa anak-anak dari hasil pernikahan siri atau kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh sang majikan, maupun orang lain di Arab Saudi.
Ada sekira 39 anak-anak dan 31 bayi berumur 3-9 bulan yang pulang bersama TKI. Seperti salah seorang TKI asal Madura Sofia. Dia yang telah bekerja selama enam tahun di Jeddah, pulang dengan membawa bayi berumur empat bulan dari hasil perkawinan siri dengan majikannya.
“Saya tidak diperlakukan kasar sama majikan. Tapi saya tidak dapat duit, malah dapat anak,” ujarnya sambil berjalan menuju bus antar jemput TKI, Minggu, 10 November 2013.
Selain Sofia, Ucu TKI asal Garut mengatakan, dirinya bersyukur bisa dipulangkan. Dia sudah bekerja selama delapan tahun di Jeddah. Menurutnya, masih banyak TKI overstay di sana, mereka kekurangan makan minum. “Masih banyak yang belum pulang, mereka terlantar,” tukas Ucu sambil menuntun anaknya.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengatakan, sebanyak 484 TKI ini merupakan kloter pertama yang dipulangkan dari TKI yang overstay di Jeddah sekira 7.885 orang.
“Kami prioritaskan wanita, anak-anak, orang tua dan yang sedang sakit. Mereka akan diantar ke rumah masing-masing. Untuk yang dekat akan diantar dengan travel, sedangkan yang jauh seperti di Lombok atau Sumbawa akan diterbangkan lagi dengan pesawat,” katanya.
Menurutnya, dalam proses pemulangan sempat terkendala proses pengurusan dokumen di pihak Pemerintah Arab Saudi.
“Prosesnya memang agak lambat, seperti proses dokumentasi. Itu dari pihak Saudinya, yang lainnya lancar,” ujarnya.
Untuk pemulangan TKI lain yang masih di Jeddah akan menyusul, jika proses administrasi dan dokumentasi sudah selesai. “Secara bertahap akan dipulangkan, tergantung proses pengurusan exit permit-nya,” kata Jumhur.
Terkait adanya TKI yang kekurangan makanan, Jumhur membantahnya. Menurutnya, seluruh TKI mendapat makanan dari Pemerintah Arab Saudi.
“Itu terlalu dibesar-besarkan. Memang awal-awal susah, karena harus menyiapkan makanan untuk ribuan orang. Kan yang overstay banyak dari seluruh dunia. Tapi setelah dibantu KBRI, semua lancar,” tukasnya.
Baca juga mulangkan TKI pakai dana cadangan.
Para TKI ini tidak pulang sendirian, mereka membawa anak-anak dari hasil pernikahan siri atau kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh sang majikan, maupun orang lain di Arab Saudi.
Ada sekira 39 anak-anak dan 31 bayi berumur 3-9 bulan yang pulang bersama TKI. Seperti salah seorang TKI asal Madura Sofia. Dia yang telah bekerja selama enam tahun di Jeddah, pulang dengan membawa bayi berumur empat bulan dari hasil perkawinan siri dengan majikannya.
“Saya tidak diperlakukan kasar sama majikan. Tapi saya tidak dapat duit, malah dapat anak,” ujarnya sambil berjalan menuju bus antar jemput TKI, Minggu, 10 November 2013.
Selain Sofia, Ucu TKI asal Garut mengatakan, dirinya bersyukur bisa dipulangkan. Dia sudah bekerja selama delapan tahun di Jeddah. Menurutnya, masih banyak TKI overstay di sana, mereka kekurangan makan minum. “Masih banyak yang belum pulang, mereka terlantar,” tukas Ucu sambil menuntun anaknya.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengatakan, sebanyak 484 TKI ini merupakan kloter pertama yang dipulangkan dari TKI yang overstay di Jeddah sekira 7.885 orang.
“Kami prioritaskan wanita, anak-anak, orang tua dan yang sedang sakit. Mereka akan diantar ke rumah masing-masing. Untuk yang dekat akan diantar dengan travel, sedangkan yang jauh seperti di Lombok atau Sumbawa akan diterbangkan lagi dengan pesawat,” katanya.
Menurutnya, dalam proses pemulangan sempat terkendala proses pengurusan dokumen di pihak Pemerintah Arab Saudi.
“Prosesnya memang agak lambat, seperti proses dokumentasi. Itu dari pihak Saudinya, yang lainnya lancar,” ujarnya.
Untuk pemulangan TKI lain yang masih di Jeddah akan menyusul, jika proses administrasi dan dokumentasi sudah selesai. “Secara bertahap akan dipulangkan, tergantung proses pengurusan exit permit-nya,” kata Jumhur.
Terkait adanya TKI yang kekurangan makanan, Jumhur membantahnya. Menurutnya, seluruh TKI mendapat makanan dari Pemerintah Arab Saudi.
“Itu terlalu dibesar-besarkan. Memang awal-awal susah, karena harus menyiapkan makanan untuk ribuan orang. Kan yang overstay banyak dari seluruh dunia. Tapi setelah dibantu KBRI, semua lancar,” tukasnya.
Baca juga mulangkan TKI pakai dana cadangan.
(stb)