Tidak ada kaitan Golkar dengan Anas sebagai Komisioner KPU
Jum'at, 08 November 2013 - 18:14 WIB

Tidak ada kaitan Golkar dengan Anas sebagai Komisioner KPU
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya (Golkar) Akbar Tanjung menegaskan, bahwa Partai Golkar sama sekali tidak ada hubungannya dengan Anas Urbaningrum yang menjadi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tahun 2004 lalu.
"Ya tidaklah, Anas itu kan bukan orang dari Partai Golkar. Tidak ada hubungannya dengan Partai Golkar," kata Akbar di kediaman Anas, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (8/11/2013).
Akbar meyakini bahwa terpilihnya Anas sebagai salah satu Komisioner KPU adalah karena Anas telah melalui berbagai tahapan dan proses seleksi yang ketat di DPR RI.
"Dia masuk KPU melalui seleksi di DPR, lalu dia ya lolos seleksi. Baru setelah itu dia masuk Partai Demokrat," tegas Akbar.
Akbar pun mengatakan bahwa tidak hanya Partai Golkar saja yang memilih Anas sebagai Komisioner KPU, namun hampir seluruh anggota DPR mendukung Anas.
"Tidak hanya Partai Golkar, anggota DPR kan banyak tidak hanya Partai Golkar (yang mendukung). Partai-partai lain banyak juga. Tentu (mereka) yang memberikan rekomendasi kepada Anas untuk menjadi anggota (komisioner) KPU," pungkas Akbar.
Dituding titipan Golkar, Anas berpikir tuntut Ruhut
"Ya tidaklah, Anas itu kan bukan orang dari Partai Golkar. Tidak ada hubungannya dengan Partai Golkar," kata Akbar di kediaman Anas, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (8/11/2013).
Akbar meyakini bahwa terpilihnya Anas sebagai salah satu Komisioner KPU adalah karena Anas telah melalui berbagai tahapan dan proses seleksi yang ketat di DPR RI.
"Dia masuk KPU melalui seleksi di DPR, lalu dia ya lolos seleksi. Baru setelah itu dia masuk Partai Demokrat," tegas Akbar.
Akbar pun mengatakan bahwa tidak hanya Partai Golkar saja yang memilih Anas sebagai Komisioner KPU, namun hampir seluruh anggota DPR mendukung Anas.
"Tidak hanya Partai Golkar, anggota DPR kan banyak tidak hanya Partai Golkar (yang mendukung). Partai-partai lain banyak juga. Tentu (mereka) yang memberikan rekomendasi kepada Anas untuk menjadi anggota (komisioner) KPU," pungkas Akbar.
Dituding titipan Golkar, Anas berpikir tuntut Ruhut
(lal)