Konvensi Demokrat tertutup citra buruk korupsi

Senin, 04 November 2013 - 08:06 WIB
Konvensi Demokrat tertutup citra buruk korupsi
Konvensi Demokrat tertutup citra buruk korupsi
A A A
Sindonews.com - Gaung konvensi penjaringan Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat yang terdengar mengema diawal namun kini mulai tak terdengar. Konvensi Demokrat seakan kehilangan pamornya.

Menurut Pengamat Politik Universitas Mercu Buana Heri Budianto, citra buruk Partai Demokrat yang kadernya terseret korupsi membuat isu konvensi kalah pamor.

"Publik menilai konvensi kurang menarik karena rumah besarnya yakni Demokrat bermasalah. Kemudian ditambah lagi kemasan yang kurang menarik ditampilkan oleh komite konvensi yang bertanggung jawab terhadap jalannya konvensi," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Senin (4/11/2013).

Ia melanjutkan, faktor lain adalah munculnya perseteruan politik antar elite Demokrat dengan tokoh-tokoh ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) yang didirikan Anas Urbaningrum. Menurutnya, itu juga menjadi penyebab lunturnya keemasan konvensi.

"Keemasan konvensi kalah dengan kontestasi politik yang dialami Demokrat," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Demokrat melakukan penjaringan capres melalui mekanisme konvensi semi terbuka. Demokrat telah menetapkan 11 kandidat capres yang tengah menjalani masa penilaian. Namun, hingga saat ini tidak ada progres yang berarti dalam proses seleksi capres tersebut.

Adapun 11 kandidat Capres Demokrat tersebut Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa, Ketua DPR Marzuki Alie, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang juga adik kandung Ibu Negara Ani Yudhoyono, Pramono Edhie Wibowo.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, Anggota Komisi I DPR yang juga elite Demokrat Hayono Isman, Akademisi Anies Baswedan, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.

Baca berita:
11 capres Demokrat perlu campur tangan Tuhan
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3906 seconds (0.1#10.140)