17 Pati TNI naik pangkat

Rabu, 30 Oktober 2013 - 16:43 WIB
17 Pati TNI naik pangkat
17 Pati TNI naik pangkat
A A A
Sindonews.com - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menerima pelaporan Korps Kenaikan Pangkat 17 Perwira Tinggi (Pati) TNI, terdiri dari delapan Pati TNI Angkatan Darat, delapan Pati TNI Angkatan Laut dan satu Pati TNI Angkatan Udara, bertempat di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Rabu (30/10/2013).

TNI Angkatan Darat yaitu Mayjen TNI Winston Simanjuntak (Aspam Kasad), Mayjen TNI Wiryantoro NK (Asrena Kasad), Brigjen TNI Haryoko Sukarto (Kapusjianstra TNI), Brigjen TNI Mochamad Haryanto (Waasrena Kasad), Brigjen TNI Nono Suharsono (Danrem 091/Asn Kodam VI/Mlw), Brigjen TNI Sonhadji (Danpussenarmed Kodiklat TNI AD), Brigjen TNI Heboh Susanto (Dirjian Ekonomi Debid Jianstrat Lemhannas), Brigjen TNI Abdul Hafil Fuddin (Asdep Koord Media Massa Kemenkopolhukam).

TNI Angkatan Laut yaitu Laksda TNI Tri Santosa (Pa Sahli Tk. III Bid. Intekmil Panglima TNI), Laksda TNI Suyitno (Aslog Kasal), Laksda TNI Dadang Irawan (Staf Ahli Bid. Wilayah dan Pembangunan Daerah Kemenkopolhukam), Laksma TNI Dede Yuliadi (Kadishidrosal), Laksma TNI Fredhy E. Wiyana (Kadiskomlekal), Laksma TNI Rudy Bangkinas Z (Danlantamal X Jpr Koarmatim), Laksma TNI Fery Sidjaja (Kabinda Maluku Utara BIN), dan Laksma TNI E Estu Prabowo (Karo Humas Settama Lemhannas). Sementara, TNI Angkatan Udara yaitu Marsma TNI Aris Sugiarto (Direktur Mayantara Deputi V BIN).

Dalam sambutannya Panglima TNI mengatakan, bahwa makna sebuah kenaikan pangkat prajurit TNI, pada hakekatnya merupakan wujud penghargaan negara dan TNI atas prestasi yang telah dicapai. Sekaligus terkandung tuntutan untuk terus meningkatkan kapasitas, keluasan wawasan dan kinerja, sesuai tingkatan pangkat yang disandangnya.

“Sebagai institusi negara, kapasitas sumber daya personel TNI dan keluasan wawasan merupakan salah satu faktor penting dalam mengidentifikasi dan menganalisa setiap kecenderungan lingkungan, yang berpengaruh langsung pada pelaksanaan tugas-tugas TNI”, kata Moeldoko melalui rilis yang diterima Sindonews.

Dalam konteks regional, situasi kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik saat ini didominasi oleh isu politik dan keamanan, yang bisa diprediksi akan berlangsung lima atau 10 tahun ke depan. Dari sembilan coke points strategis dunia, empat diantaranya berada di kawasan Asia Tenggara.

Dengan demikian, bukan suatu hal yang berlebihan apabila menyimpulkan bahwa geopolitik kawasan akan sangat berkaitan dengan kepentingan Indonesia yang menjadi tugas TNI.

Hal ini disampaikan Panglima TNI, dengan harapan dapat mengantarkan para perwira sekalian, untuk melahirkan pemikiran strategis dan pemikiran antisipatif terhadap tugas yang mungkin akan dihadapi oleh TNI, lima atau 10 tahun ke depan.

Pemikiran-pemikiran strategis dan antisipatif tersebut sangat diperlukan dalam rangka penyempurnaan doktrin TNI, doktrin angkatan dan strategi militer nasional, sebagai hal yang esensial dan menempati derajat sangat penting.

Karena kaitannya dengan strategi TNI dalam "military campaign" dan "military operation" dalam rangka mempertahankan dan mengamankan kedaulatan negara. Dengan demikian doktrin TNI yang dimiliki harus dapat memenuhi "how to find”, “how to defend", dan "how to fight".

Yang artinya bagaimana intelijen bermain dan bagaimana satuan tempur beraksi. Pada sisi lain, doktrin tersebut menjadi rujukan yang komprehensif dalam menetapkan pola latihan, pengembangan organisasi, gelar kekuatan, modernisasi alutsista, pendidikan dan pelatihan serta kesiagaan.

Baca berita:
TNI AU tambah alutsista Helikopter Couger
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7359 seconds (0.1#10.140)