Kapolri diminta koordinasi dengan TNI soal OPM
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Sutarman diminta untuk menyelesaikan persoalan konflik di daerah perbatasan, seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso meminta, agar Sutarman segera bekerja sama dengan Panglima TNI untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Adanya konflik-konflik OPM, Polri segera berkoordinasi dengan Panglima TNI, jangan ada pembiaran," kata Priyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2013).
Politikus Partai Golkar ini juga menyampaikan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus segera dituntaskan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) tersebut.
"Tetap masih banyak PR lain yang harus segera ditangani, misalnya masih ada ekses-ekses antara polisi dengan militer, saya bicara langsung dengan Panglima TNI itu juga secara khusus dibenahi, termasuk ancaman terorisme dan narkoba," tuntasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sutarman resmi menjadi Kapolri setelah dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan dilanjutkan dengan Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Jenderal Pol Timur Pradopo.
Sebelum dilantik, mantan Kapolda Metro Jaya ini lebih dahulu menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI.
Ini visi & misi Sutarman menjadi Kapolri
Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso meminta, agar Sutarman segera bekerja sama dengan Panglima TNI untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Adanya konflik-konflik OPM, Polri segera berkoordinasi dengan Panglima TNI, jangan ada pembiaran," kata Priyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2013).
Politikus Partai Golkar ini juga menyampaikan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus segera dituntaskan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) tersebut.
"Tetap masih banyak PR lain yang harus segera ditangani, misalnya masih ada ekses-ekses antara polisi dengan militer, saya bicara langsung dengan Panglima TNI itu juga secara khusus dibenahi, termasuk ancaman terorisme dan narkoba," tuntasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sutarman resmi menjadi Kapolri setelah dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan dilanjutkan dengan Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Jenderal Pol Timur Pradopo.
Sebelum dilantik, mantan Kapolda Metro Jaya ini lebih dahulu menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI.
Ini visi & misi Sutarman menjadi Kapolri
(maf)