Kapolri janji siagakan polisi untuk masyarakat
A
A
A
Sindonews.com - Kapolri Jenderal Pol Sutarman berjanji akan menghadirkan polisi di tengah masyarakat. Sehingga tercipta rasa aman agar tindak kejahatan tidak terjadi.
Mengingat belakangan ini sering terjadi tindak kejahatan di jalan umum dan masyarakat kecil yang menjadi korban. Tindak kriminal itu terjadi karena lemahnya pengawasan penegak hukum sehingga pelaku kriminal merasa bebas bertindak semaunya.
Usai menerima jabatan baru, Sutarman menegaskan untuk melakukan cipta kondisi guna menjaga kestabilan keamanan. "Kita hadirkan (polisi) di tengah masyarakat untuk menciptakan ketertiban dan tidak ada konflik sosial serta kejahatan," kata Sutarman di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Selasa (29/10/2013).
Ditegaskan dia, siapapun yang melanggar hukum wajib dikenakan sanksi. "Pelanggaran hukum harus ditindak tegas. Penegakan hukum harus ditindak tegas," ucapnya.
Menurut dia, dalam menciptakan situasi yang kondusif diperlukan kerja sama semua pihak. Hanya saja, kata dia, yang berhak melakukan tindakan adalah penegak hukum. Peran masyarakat hanya sebatas melakukan langkah preventif.
"Kalau memberi peringatan silakan. Seperti guru memberitahu murid sehingga muridnya tidak melanggar hukum, tapi masyarakat tidak boleh melakukan penindakan," tegasnya.
Jika masyarakat ikut melakukan penindakan maka akan terjadi hukum rimba. Sehingga masyarakat yang kuat yang menang. "Dan ini berbahaya kalau terjadi hukum rimba," paparnya.
Di tempat yang sama, anggota Komisi III DPR RI Harry Witjaksono menuturkan, polisi harus bisa mengurangi angka kejahatan. Diakui dia, kalau diberantas sepenuhnya memang sangat sulit. Namun setidaknya, di bawah kepemimpinan Sutarman maka polisi dapat menekan angka kejahatan.
"Kejahatan sulit dberantas karena terkait lapangan pekerjaan. Jika polisi dirasakan di tengah masyarakat maka pelaku akan berpikir dua kali lipat untuk bertindak kejahatan," kata Harry.
Menurut dia, bentuk ancaman yang dirasakan langsung oleh masyarakat saat ini adalah premanisme. Pasalnya, kejahatan banyak terjadi di jalan umum ketika masyarakat berada di tempat umum. Misalnya, jalan raya atau kendaraan umum.
"Untuk merasa aman bukan hanya hak masyarakat menengah ke atas saja tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu kehadiran polisi di tengah masyarakat sangat diperlukan," tutupnya.
Ini visi & misi Sutarman menjadi Kapolri
Mengingat belakangan ini sering terjadi tindak kejahatan di jalan umum dan masyarakat kecil yang menjadi korban. Tindak kriminal itu terjadi karena lemahnya pengawasan penegak hukum sehingga pelaku kriminal merasa bebas bertindak semaunya.
Usai menerima jabatan baru, Sutarman menegaskan untuk melakukan cipta kondisi guna menjaga kestabilan keamanan. "Kita hadirkan (polisi) di tengah masyarakat untuk menciptakan ketertiban dan tidak ada konflik sosial serta kejahatan," kata Sutarman di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Selasa (29/10/2013).
Ditegaskan dia, siapapun yang melanggar hukum wajib dikenakan sanksi. "Pelanggaran hukum harus ditindak tegas. Penegakan hukum harus ditindak tegas," ucapnya.
Menurut dia, dalam menciptakan situasi yang kondusif diperlukan kerja sama semua pihak. Hanya saja, kata dia, yang berhak melakukan tindakan adalah penegak hukum. Peran masyarakat hanya sebatas melakukan langkah preventif.
"Kalau memberi peringatan silakan. Seperti guru memberitahu murid sehingga muridnya tidak melanggar hukum, tapi masyarakat tidak boleh melakukan penindakan," tegasnya.
Jika masyarakat ikut melakukan penindakan maka akan terjadi hukum rimba. Sehingga masyarakat yang kuat yang menang. "Dan ini berbahaya kalau terjadi hukum rimba," paparnya.
Di tempat yang sama, anggota Komisi III DPR RI Harry Witjaksono menuturkan, polisi harus bisa mengurangi angka kejahatan. Diakui dia, kalau diberantas sepenuhnya memang sangat sulit. Namun setidaknya, di bawah kepemimpinan Sutarman maka polisi dapat menekan angka kejahatan.
"Kejahatan sulit dberantas karena terkait lapangan pekerjaan. Jika polisi dirasakan di tengah masyarakat maka pelaku akan berpikir dua kali lipat untuk bertindak kejahatan," kata Harry.
Menurut dia, bentuk ancaman yang dirasakan langsung oleh masyarakat saat ini adalah premanisme. Pasalnya, kejahatan banyak terjadi di jalan umum ketika masyarakat berada di tempat umum. Misalnya, jalan raya atau kendaraan umum.
"Untuk merasa aman bukan hanya hak masyarakat menengah ke atas saja tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu kehadiran polisi di tengah masyarakat sangat diperlukan," tutupnya.
Ini visi & misi Sutarman menjadi Kapolri
(lal)