PAN: Kaum muda lokomotif perubahan

Senin, 28 Oktober 2013 - 08:53 WIB
PAN: Kaum muda lokomotif perubahan
PAN: Kaum muda lokomotif perubahan
A A A
Sindonews.com - Memisahkan peran kaum muda dengan kemajuan sebuah bangsa sangatlah mustahil. Sejak dahulu peran kaum muda sebagai lokomotif gerakan selalu menjadi penanda baru maju mundurnya sebuah bangsa.

Sumpah Pemuda, menjadi momentum historis ketika kaum muda bersatu atas nama Indonesia, tidak lagi membedakan suku, agama dan ras tetapi bersatu atas nama Indonesia.

Hal itu dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN, Wahyuni Refi dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2013. Tidak mengherankan, lanjut dia, orang-orang muda berada di balik tonggak-tonggak terpenting kebangunan bangsa sejak saat itu.

"Bahkan Ben Anderson menggambarkan, revolusi kemerdekaan 1940-an sebagai revolusi pemuda," katanya dalam keterangan resminya yang diterima Sindonews, Senin (28/10/2013).

Begitu juga reformasi 1998, kata dia, kaum muda tetaplah menjadi pelopor, penggerak dengan satu visi, Indonesia yang lebih baik. Kini, ujar dia, 85 tahun setelah Sumpah Pemuda, kaum muda berada dalam situasi jaman yang berbeda dengan para pendiri bangsa terdahulu.

Situasi zaman yang syarat dengan kompetisi, kecepatan dan persaingan inovasi teknologi antara bangsa di era globalisasi menempatkan Indonesia berada dalam satu kondisi yang sulit terutama bagaimana menumbuhkan sumber daya manusia agar mampu bersaing di segala bidang.

"Dalam skala regional pada tahun 2015, Indonesia akan menghadapi ASEAN Community yang syarat dengan persaingan antar negara, dibutuhkan strategi menyeluruh bagaimana menghadapi tantangan ini dan menjadikan keuntungan bagi Indonesia," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan, pemerintah dan semua pihak wajib memprioritaskan perhatian dan fokus menumbuhkan mentalitas kebangsaan kepada kaum muda, dari data proyeksi penduduk Indonesia menurut kelompok umur dan jenis kelamin, Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2013, piramida penduduk Indonesia paling banyak berada pada usia sekitar 18-35 tahun, berjumlah tidak kurang dari 80 juta penduduk.

Meski berjumlah banyak peran pemuda dalam segala bidang bidang baik sosial, politik dan ekonomi masihlah lemah. Muncul tidaknya kaum muda dalam pentas nasional baik itu secara politik meski juga membongkar mitos, belum saatnya kaum muda untuk tampil.

Hal ini, sambung dia, tentunya memerlukan transformasi nilai yang lama hilang sejak kemerdekaan. "Layak tidaknya kaum muda untuk memimpin haruslah dilihat melalui karya yang sudah diperbuatnya, pemikiran, idealisme dan visi-misinya yang jauh ke depan," tutupnya.

Baca berita:
Peringati Sumpah Pemuda, Komunitas lakukan kegiatan sosial
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7787 seconds (0.1#10.140)