Caleg muda kalah dengan budaya korup

Jum'at, 25 Oktober 2013 - 15:20 WIB
Caleg muda kalah dengan...
Caleg muda kalah dengan budaya korup
A A A
Sindonews.com - Peran politikus muda yang mengambil jalur politik praktis, melalui parlemen dinilai memiliki beban moral dan tanggung jawab politik, untuk membenahi persoalan bangsa. Hal itu diungkapkan Caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Wanto Sugito Klutuk.

Dia mengaku, niat para calon legislatif (caleg) muda untuk merealisasikan pembenahan terhadap bangsa, bakal terbentur dengan tradisi parlemen (DPP RI) yang terlampau korup.

Menurutnya, tantangan terbesar para caleg muda adalah mengembalikan wibawa DPR RI menjadi lembaga yang dipercaya publik, serta memberi harapan bagi perubahan masyarakat.

"Kami akhirnya mengambil jalur parlemen, karena generasi muda harus berani masuk ke gedung yang sudah lama hilang kepercayaan dari rakyat," ujar Wanto, saat diskusi Peran Caleg Muda Dalam Menata Bangsa-Jelang 28 Oktober (Sumpah Pemuda), di media center KPU, Jakarta, Jumat (25/10/2013).

Dia mengaku, latar belakang aktivis saat masih duduk di akademisi cukup membekali dirinya, untuk berkompetisi bersama generasi tua. Masalahnya, kata dia, caleg muda terbentur dengan kekuatan uang yang tak dimilikinya.

"Kalau mau kami istilahkan, lawan kita itu kapital. Pengusaha-pengusaha yang punya uang," ucapnya.

Bahkan, tantangan terbesar generasi muda, menurut Wanto, adalah melawan tradisi politik yang serba diukur menggunakan kekuatan uang. Diakuinya, modal caleg muda hanya bermodalkan ide dan semangat untuk membenahi bangsa tersebut.

"Makanya kita jangan kaget dengan istilah demokrasi wani piro. Itu tantangan kita untuk membongkar tradisi korupsi yang sudah mengakar," tutup Wanto.

Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9093 seconds (0.1#10.140)