Isu 'culik' BIN tenggelamkan Bunda Putri
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan, isu terkait 'aksi penculikan' yang dilakukan staf Badan Intelijen Negara (BIN) terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso memiliki bobot isu yang besar, tetapi menenggelamkan isu Bunda Putri yang masih dipertanyakan publik keberadaannya.
"Jadi, pemanggilan BIN serta hilangnya Bunda Putri memiliki bobot yang sama. Bahkan untuk jangka panjang dan kebaikan sistem negara, apa yang dilakukan oleh BIN lagi-lagi jika benar, akan jauh lebih berdampak destruktif daripada hilangnya Bunda Putri," papar Ray, kepada Sindonews, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Menurut Ray, sejauh ini masih digali kebenaran terkait isu tersebut. Tetapi, kedua belah pihak saling membantah terkait dugaan aksi penculikan terhadap mantan ketua umum partai yang sekarang lebih dekat kepada kubu Anas Urbaningrum.
"Kalau dilihat berbagai indikasinya, kuat dugaan pertemuan itu ada dan keterangan BIN itu layak dipertanyakan kebenarannya," ujarnya.
Ray berpendapat, setidaknya ada empat alasan kenapa isu tersebut sangat memengaruhi isu lain yang sedang berkembang. Ia mengaku, jika benar ada pemanggilan Subur ke markas BIN maka hal tersebut dinilai tak masuk akal dan menciderai demokrasi.
"Satu, melanggar ketentuan kebebasan berpendapat, dua, mlenceng dari cara kerja BIN, tiga, kemungkinan ada penggunaan BIN untuk kepentingan non negara alias untuk kepentingan pribadi atau kelompok, empat, serta akhirnya ada info yang tak tersampaikan ke masyarakat," ungkapnya.
Lebih jauh Ray mengatakan, aksi pemanggilan terhadap Subur yang tekesan mendadak tersebut dinilai mengaburkan proses penyelidikan terkait kebenaran isu Bunda Putri. Ditegaskan ray, lebih baik masyarakat berkonsentrasi terkait isu-isu yang sedang mengarah kepada elite kekuasaan.
"Sudah semestinya kita memertanyakan keterangan Kepala BIN yang tidak membuat situasi makin terang, malah sebaliknya makin gelap dan menambah misteri," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Subur Budhisantoso yang sedianya bakal didaulat menjadi pembicara diskusi di rumah pergerakan yang didirikan mantan ketua Umum Demokrat, Anas Ubaningrum, di Duren Sawit, Jakarta Timur batal hadir lantaran mendadak dipanggil staf BIN. Pemberitahuan batalnya Subur menjadi pembicara setelah moderator diskusi M Rahmad menginformasikan hal tersebut saat diskusi.
Baca juga berita Jubir PPI bantah katakan Prof Budi diculik BIN.
"Jadi, pemanggilan BIN serta hilangnya Bunda Putri memiliki bobot yang sama. Bahkan untuk jangka panjang dan kebaikan sistem negara, apa yang dilakukan oleh BIN lagi-lagi jika benar, akan jauh lebih berdampak destruktif daripada hilangnya Bunda Putri," papar Ray, kepada Sindonews, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Menurut Ray, sejauh ini masih digali kebenaran terkait isu tersebut. Tetapi, kedua belah pihak saling membantah terkait dugaan aksi penculikan terhadap mantan ketua umum partai yang sekarang lebih dekat kepada kubu Anas Urbaningrum.
"Kalau dilihat berbagai indikasinya, kuat dugaan pertemuan itu ada dan keterangan BIN itu layak dipertanyakan kebenarannya," ujarnya.
Ray berpendapat, setidaknya ada empat alasan kenapa isu tersebut sangat memengaruhi isu lain yang sedang berkembang. Ia mengaku, jika benar ada pemanggilan Subur ke markas BIN maka hal tersebut dinilai tak masuk akal dan menciderai demokrasi.
"Satu, melanggar ketentuan kebebasan berpendapat, dua, mlenceng dari cara kerja BIN, tiga, kemungkinan ada penggunaan BIN untuk kepentingan non negara alias untuk kepentingan pribadi atau kelompok, empat, serta akhirnya ada info yang tak tersampaikan ke masyarakat," ungkapnya.
Lebih jauh Ray mengatakan, aksi pemanggilan terhadap Subur yang tekesan mendadak tersebut dinilai mengaburkan proses penyelidikan terkait kebenaran isu Bunda Putri. Ditegaskan ray, lebih baik masyarakat berkonsentrasi terkait isu-isu yang sedang mengarah kepada elite kekuasaan.
"Sudah semestinya kita memertanyakan keterangan Kepala BIN yang tidak membuat situasi makin terang, malah sebaliknya makin gelap dan menambah misteri," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Subur Budhisantoso yang sedianya bakal didaulat menjadi pembicara diskusi di rumah pergerakan yang didirikan mantan ketua Umum Demokrat, Anas Ubaningrum, di Duren Sawit, Jakarta Timur batal hadir lantaran mendadak dipanggil staf BIN. Pemberitahuan batalnya Subur menjadi pembicara setelah moderator diskusi M Rahmad menginformasikan hal tersebut saat diskusi.
Baca juga berita Jubir PPI bantah katakan Prof Budi diculik BIN.
(lal)