Pandangan Anies Baswedan soal politik dinasti
A
A
A
Sindonews.com - Salah seorang peserta Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat, Anies Baswedan menekankan pentingnya kompetensi yang harus dimiliki dalam praktik politik dinasti, di perpolitikan Indonesia.
"Yang penting adalah dari sisi kompetensi itu baik," kata Anies usai menghadiri ramah tamah dengan anggota Fraksi Partai Demokrat (F-Demokrat), di DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2013) .
Selain kompetensi, menurut Anies, yang perlu dilakukan dalam praktik politik dinasti adalah perlunya pendampingan obyektif. "Tapi kalau semata-mata karena hubungan keluarga saja, enggak ada kompetensi. Itu dalam jangka panjang akan terhapus," ungkapnya.
Disisi lain, Anies tidak setuju jika seluruh masyarakat Indonesia mudah menerima uang dalam suatu pemilihan umum. Sedangkan ketika ditanya soal politik uang dalam pemilihan umum yang kerap diterima masyarakat.
"Masyarakat kita enggak serendah itu ya, saya lebih menghargai masyarakat kita, saya lebih menghormati mereka," ujarnya.
Menurut Anies, kondisi masyarakat saat ini sudah lebih cerdas dalam pilihan politiknya. Apalagi masyarakat telah mempunyai pengalaman mengikuti pemilu berkali-kali sejak era reformasi. "Uangnya diterima pilihannya ya enggak lah, anda bagi uang, kami terima uangnya soal pilihan itu pilihan saya," ungkapnya.
"Yang membuat orang mengira uang bisa menyelesaikan masalah mungkin itu pandangan yang lama. Kalau yang sekarang masyarakat sudah mengalami pilkada berkali-kali, saya kira tidak," tambahnya.
Baca berita terkait, tak ada aturan formal picu politik dinasti.
"Yang penting adalah dari sisi kompetensi itu baik," kata Anies usai menghadiri ramah tamah dengan anggota Fraksi Partai Demokrat (F-Demokrat), di DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2013) .
Selain kompetensi, menurut Anies, yang perlu dilakukan dalam praktik politik dinasti adalah perlunya pendampingan obyektif. "Tapi kalau semata-mata karena hubungan keluarga saja, enggak ada kompetensi. Itu dalam jangka panjang akan terhapus," ungkapnya.
Disisi lain, Anies tidak setuju jika seluruh masyarakat Indonesia mudah menerima uang dalam suatu pemilihan umum. Sedangkan ketika ditanya soal politik uang dalam pemilihan umum yang kerap diterima masyarakat.
"Masyarakat kita enggak serendah itu ya, saya lebih menghargai masyarakat kita, saya lebih menghormati mereka," ujarnya.
Menurut Anies, kondisi masyarakat saat ini sudah lebih cerdas dalam pilihan politiknya. Apalagi masyarakat telah mempunyai pengalaman mengikuti pemilu berkali-kali sejak era reformasi. "Uangnya diterima pilihannya ya enggak lah, anda bagi uang, kami terima uangnya soal pilihan itu pilihan saya," ungkapnya.
"Yang membuat orang mengira uang bisa menyelesaikan masalah mungkin itu pandangan yang lama. Kalau yang sekarang masyarakat sudah mengalami pilkada berkali-kali, saya kira tidak," tambahnya.
Baca berita terkait, tak ada aturan formal picu politik dinasti.
(maf)