Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Kenapa Sutarman dipilih jadi calon Kapolri?
Kenapa Sutarman dipilih jadi calon Kapolri?
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi I DPR, Susaningtyas Kertopati ikut menghadiri uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
Dalam fit and proper test itu, wanita yang akrab disapa Nuning ini, sempat berkelakar mengenai sosok Komjen Pol Sutarman, yang merupakan calon tunggal Kapolri.
"Kenapa Sutarman dipilih jadi Kapolri? Karena namanya tidak jauh beda seperti yang di film. Superman dan Sutarman beda-beda tipis," kata Nuning di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2013).
Ketika diizinkan untuk bertanya kepada Sutarman, Nuning menanyakan perihal aksi terorisme yang belakangan bukan lagi berfaktor idealisme, namun lebih kepada dendam terhadap aparat kepolisian.
"Apa yang akan ditangani untuk mengetahui embrionya dan bagaimana penanganannya? Bagaimana supaya tidak melanggar HAM (Hak Asasi Manusia)," terangnya.
Politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini juga menanyakan hal lainnya kepada Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri tersebut.
"Apa yang akan dilakukan untuk menyatukan TNI-Polri untuk menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Sebab, bapak sempat sampaikan kemananan dalam negeri tentu tidak jauh dengan pertahanan negara," pungkasnya.
Baca juga berita Sutarman janji tak terima suap.
Baca juga berita Moeldoko yakin Sutarman dapat bersinergi dengan TNI.
Dalam fit and proper test itu, wanita yang akrab disapa Nuning ini, sempat berkelakar mengenai sosok Komjen Pol Sutarman, yang merupakan calon tunggal Kapolri.
"Kenapa Sutarman dipilih jadi Kapolri? Karena namanya tidak jauh beda seperti yang di film. Superman dan Sutarman beda-beda tipis," kata Nuning di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2013).
Ketika diizinkan untuk bertanya kepada Sutarman, Nuning menanyakan perihal aksi terorisme yang belakangan bukan lagi berfaktor idealisme, namun lebih kepada dendam terhadap aparat kepolisian.
"Apa yang akan ditangani untuk mengetahui embrionya dan bagaimana penanganannya? Bagaimana supaya tidak melanggar HAM (Hak Asasi Manusia)," terangnya.
Politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini juga menanyakan hal lainnya kepada Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri tersebut.
"Apa yang akan dilakukan untuk menyatukan TNI-Polri untuk menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Sebab, bapak sempat sampaikan kemananan dalam negeri tentu tidak jauh dengan pertahanan negara," pungkasnya.
Baca juga berita Sutarman janji tak terima suap.
Baca juga berita Moeldoko yakin Sutarman dapat bersinergi dengan TNI.
(maf)
Explore More