UI resmikan pusat belajar Prof. Djojohadikusumo
A
A
A
Sindonews.com - Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) meresmikan Pusat Sumber Belajar Prof. Djojohadikusumo FEUI di Depok.
Penamaan PSB Prof. Sumitro Djojohadikusumo FEUI yang sebelumnya menggunakan bahasa asing “Resources and Learning Center FEUI” dilakukan sebagai wujud penghargaan terhadap jasa-jasa Prof. Sumitro kepada FEUI dan sekaligus mewariskan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.
“YAD sangat berterima kasih dapat terlibat dalam upaya ini yang sangat sejalan dengan pemikiran dan cita-cita Prof. Sumitro untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui pendidikan,” kata Ketua dan Pendiri YAD Hashim Djojohadikusumo, dalam pesan elektroniknya, Kamis (10/10/2013).
Ditambahkan dia, Pusat Sumber Belajar (PSB) Prof. Sumitro Djojohadikusumo FEUI adalah sebuah unit fasilitas pendidikan di lingkungan FEUI yang menempati Gedung Prof. Sumitro Djojohadikusumo dengan menggunakan nama Resource and Learning Center FEUI.
“Pemberian nama PSB Prof. Sumitro Djojohadikusumo FEUI merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan FEUI atas jasa-jasa almarhum Prof. Sumitro Djojohadikusumo bagi perkembangan dan kemajuan FEUI sejak awal berdirinya,” tambah Dekan FEUI Jossy Pranata Moeis.
Dia melanjutkan, sesuai dengan namanya, unit ini diharapkan menjadi pusat sumber belajar, tidak saja bagi mahasiswa. Namun juga seluruh civitas akademika FEUI pada khususnya, dan masyarakat lain pada umumnya.
“Ada lima hal utama yang menjadi perhatian Prof. Sumitro (alm) ketika menjabat sebagai Dekan FEUI (1953), yaitu pembenahan administrasi, pengadaan sarana, pengiriman dosen-dosen untuk studi lanjut ke luar negeri, pembentukan LPM FEUI, dan membangun perpustakaan,” sambung Jossy.
Lebih jauh, dia berharap, PSB Prof. Sumitro Djojohadikusumo FEUI dapat menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika FEUI untuk meneladani dan meneruskan nilai-nilai hidup seorang Sumitro Djojohadikusumo.
"Dia seorang yang berani memperjuangkan dan mempertahankan pikiran dan pendapat. Berani melawan demi kebenaran yang diyakini, serta mempunyai perhatian besar untuk memperjuangkan dan mengusahakan peningkatan kesejahteraan rakyat kecil,” timpal Hashim.
Penamaan PSB Prof. Sumitro Djojohadikusumo FEUI yang sebelumnya menggunakan bahasa asing “Resources and Learning Center FEUI” dilakukan sebagai wujud penghargaan terhadap jasa-jasa Prof. Sumitro kepada FEUI dan sekaligus mewariskan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.
“YAD sangat berterima kasih dapat terlibat dalam upaya ini yang sangat sejalan dengan pemikiran dan cita-cita Prof. Sumitro untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui pendidikan,” kata Ketua dan Pendiri YAD Hashim Djojohadikusumo, dalam pesan elektroniknya, Kamis (10/10/2013).
Ditambahkan dia, Pusat Sumber Belajar (PSB) Prof. Sumitro Djojohadikusumo FEUI adalah sebuah unit fasilitas pendidikan di lingkungan FEUI yang menempati Gedung Prof. Sumitro Djojohadikusumo dengan menggunakan nama Resource and Learning Center FEUI.
“Pemberian nama PSB Prof. Sumitro Djojohadikusumo FEUI merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan FEUI atas jasa-jasa almarhum Prof. Sumitro Djojohadikusumo bagi perkembangan dan kemajuan FEUI sejak awal berdirinya,” tambah Dekan FEUI Jossy Pranata Moeis.
Dia melanjutkan, sesuai dengan namanya, unit ini diharapkan menjadi pusat sumber belajar, tidak saja bagi mahasiswa. Namun juga seluruh civitas akademika FEUI pada khususnya, dan masyarakat lain pada umumnya.
“Ada lima hal utama yang menjadi perhatian Prof. Sumitro (alm) ketika menjabat sebagai Dekan FEUI (1953), yaitu pembenahan administrasi, pengadaan sarana, pengiriman dosen-dosen untuk studi lanjut ke luar negeri, pembentukan LPM FEUI, dan membangun perpustakaan,” sambung Jossy.
Lebih jauh, dia berharap, PSB Prof. Sumitro Djojohadikusumo FEUI dapat menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika FEUI untuk meneladani dan meneruskan nilai-nilai hidup seorang Sumitro Djojohadikusumo.
"Dia seorang yang berani memperjuangkan dan mempertahankan pikiran dan pendapat. Berani melawan demi kebenaran yang diyakini, serta mempunyai perhatian besar untuk memperjuangkan dan mengusahakan peningkatan kesejahteraan rakyat kecil,” timpal Hashim.
(san)