Ini penyebab sakit jiwa lansia versi WHO
A
A
A
Sindonews.com - Psikiater dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) Albert Maramis mengatakan, ketika manusia memasuki fase lansia (60 tahun ke atas), mereka akan rentan mengalami depresi.
“Penyebabnya seperti adanya penyakit, kesepian, kehilangan penghasilan dan sebagainya. Depresi berkepanjangan yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan gangguan penyakit fisik seperti sulit tidur, nyeri otot, sendi, gangguan cemas dan kurang nafsu makan,” katanya saat ditemui di Kemenkes, Selasa (8/10/2013), di Jakarta.
Menurut dia, gejala penyakit ini memang sulit dibedakan dengan gejala penyakit umum. Hal ini mengakibatkan dokter hanya fokus mengobati penyakit fisiknya, tanpa melakukan pengobatan atau terapi pada sumber utama penyakitnya, yaitu masalah kejiwaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia dinilai belum mampu menghadapi masalah lonjakan kesehatan jiwa pada orang lanjut usia (lansia). Ketidaksiapan itu bisa dilihat dari masih terbatasnya dokter umum, di tingkat layanan primer yang memahami layanan kesehatan jiwa pada lansia (psikogeriatri) secara terpadu.
“Penyebabnya seperti adanya penyakit, kesepian, kehilangan penghasilan dan sebagainya. Depresi berkepanjangan yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan gangguan penyakit fisik seperti sulit tidur, nyeri otot, sendi, gangguan cemas dan kurang nafsu makan,” katanya saat ditemui di Kemenkes, Selasa (8/10/2013), di Jakarta.
Menurut dia, gejala penyakit ini memang sulit dibedakan dengan gejala penyakit umum. Hal ini mengakibatkan dokter hanya fokus mengobati penyakit fisiknya, tanpa melakukan pengobatan atau terapi pada sumber utama penyakitnya, yaitu masalah kejiwaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia dinilai belum mampu menghadapi masalah lonjakan kesehatan jiwa pada orang lanjut usia (lansia). Ketidaksiapan itu bisa dilihat dari masih terbatasnya dokter umum, di tingkat layanan primer yang memahami layanan kesehatan jiwa pada lansia (psikogeriatri) secara terpadu.
(stb)