Wiranto raih gelar doktor, Golkar ikut gembira
A
A
A
Sindonews.com - Keberhasilan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto dalam meraih gelar doktor di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terus mendapatkan ucapan selamat, kali ini datang dari Partai Golkar.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Idrus Marham, ikut senang dengan keberhasilan Wiranto dalam mempertahankan disertasi berjudul "Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Kompetensi dan Kebijakan Terhadap Perubahan Kondisi Nasional".
"Kami Partai Golkar menyambut gembira keberhasilan Bapak Wiranto, salah satu alumni kami dalam dunia pendidikan. Besar harapan kami, disertasi tersebut dapat diterapkan demi kemajuan bangsa dan negara," kata Idrus dalam siran pers yang diterima Sindonews, Senin (7/10/2013).
Sosok Wiranto telah malang melintang di dunia politik dan militer. Untuk politik, saat ini dia merupakan calon presiden (capres) dari Partai Hanura bersama Cawapres Hary Tanoesoedibjo.
Dalam dunia militer, namanya mulai melejit ketika menjadi ajudan Presiden Soeharto di tahun 1987. Setelah selesai menjadi ajudan Soeharto pada tahun 1999, karir militernya terus menanjak.
Wiranto pernah menjabat sebagai Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, dan Kasad. Di masa transisi, Wiranto berhasil duduk di puncak pimpinan TNI sebagai Panglima TNI periode 1998-1999. Saat menjadi Panglima, Wiranto menolak dekrit pembubaran parlemen yang dikeluarkan Presiden Abdurrahman Wahid pada Juli 2001.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Idrus Marham, ikut senang dengan keberhasilan Wiranto dalam mempertahankan disertasi berjudul "Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Kompetensi dan Kebijakan Terhadap Perubahan Kondisi Nasional".
"Kami Partai Golkar menyambut gembira keberhasilan Bapak Wiranto, salah satu alumni kami dalam dunia pendidikan. Besar harapan kami, disertasi tersebut dapat diterapkan demi kemajuan bangsa dan negara," kata Idrus dalam siran pers yang diterima Sindonews, Senin (7/10/2013).
Sosok Wiranto telah malang melintang di dunia politik dan militer. Untuk politik, saat ini dia merupakan calon presiden (capres) dari Partai Hanura bersama Cawapres Hary Tanoesoedibjo.
Dalam dunia militer, namanya mulai melejit ketika menjadi ajudan Presiden Soeharto di tahun 1987. Setelah selesai menjadi ajudan Soeharto pada tahun 1999, karir militernya terus menanjak.
Wiranto pernah menjabat sebagai Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, dan Kasad. Di masa transisi, Wiranto berhasil duduk di puncak pimpinan TNI sebagai Panglima TNI periode 1998-1999. Saat menjadi Panglima, Wiranto menolak dekrit pembubaran parlemen yang dikeluarkan Presiden Abdurrahman Wahid pada Juli 2001.
(kri)