Ini cara Unmul cegah dosen lakukan plagiat

Senin, 07 Oktober 2013 - 20:59 WIB
Ini cara Unmul cegah...
Ini cara Unmul cegah dosen lakukan plagiat
A A A
Sindonews.com - Kasus plagiat yang dilakukan kalangan akademisi biasanya karena alasan malas melakukan penelitian untuk mendapatkan tulisan karya ilmiah. Agar naik pangkat, dosen atau pengajar di universitas mengambil jalan pintas dengan melakukan plagiat.

Untuk mencegah itu, Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda punya langkah antisipasi. Seperti yang dituturkan Rektor Unmul Zamrudin Hasyid, pihaknya selalu menegaskan agar jangan ada dosen yang plagiat.

“Saya panggil semua dosen yang mau naik pangkat, saya ingatkan agar jangan plagiat karena itu akan merugikan diri sendiri. Karya plagiat saat ini mudah ditelusuri, jadi jangan main-main,” kata Zamruddin di ruang kerjanya, Senin (7/10/2013).

Kehati-hatian selalu diingatkan Zamruddin kepada seluruh dosen di universitas yang dipimpinnya. Jangan sampai mengutip kalimat dari sebuah sumber, namun tidak menyebutkan sumbernya.

“Satu katapun yang di tulis dalam karya ilmiah, harus disebutkan sumbernya,” tegasnya.

Dia juga mengingatkan, meski hasil karya ilmiah itu bisa dibilang belum bagus, namun jika hasil karya sendiri itu sudah sangat baik. Nantinya kalau ada yang kurang tinggal dkiperbaiki dan terus belajar untuk membuat karya ilmiah yang lebih baik.

“Harus diakui, kualitas ilmiah kita rendah. Untuk ukuran Asia Tenggara saja kita kalah dari Malaysia, bahkan Vietnam. Sebaiknya kampanyekan tulisan sendiri meski jelek,” kata Zamruddin.

Selain itu, langkah lain yang dilakukan Unmul adalah dengan mengaktifkan Lembaga Penjamin Mutu untuk pengawasan. Lembaga ini mengontrol kualitas pendidikan di Unmul, termasuk kualitas dosen.

“Lembaga Penjamin Mutu harus benar-benar melakukan pengawasan, sehingga kasus plagiat bisa dicegah sejak awal,” tambahnya.

Sebelumnya, Ditjen Dikti menemukan sebanyak 100 dosen setingkat guru besar, lector dan lector kepala perguruan tinggi, melakukan plagiat pada 2012 lalu. Sanksi mulai dari penurunan pangkat, hingga pemecatan pun dilakukan. Untuk tahun ini, ada 12 kasus aduan plagiat yang sedang diteliti.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0789 seconds (0.1#10.140)