Di depan Perempuan Hanura, Wiranto singgung 4 pilar
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto menghadiri kegiatan seminar empat pilar kebangsaan yang diadakan Perempuan Hanura bersama MPR RI. Dalam kesempatan itu hadir pula Ketua MPR RI, Sidharto Danusubroto.
Dalam sambutannya, ia menyayangkan penyebutan empat pilar untuk Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika sempat menuai pro dan kontra, hanya persoalan kata-kata pilar yang tidak dapat diterima sebagian masyarakat.
"Sebenarnya, istilah biarlah istilah, nama sebuah nama hanya kulit saja. Kan ada esensialnya, yakni semangat, substansi," kata Wiranto di Ruang Garis Besar Haluan Negara (GBHN), Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2013).
Wiranto berharap pro dan kontra soal penamaan itu tak lagi diributkan dan masyarakat lebih menjalankan bagian-bagian dari empat pilar tersebut. "Berdirilah empat pilar ini secara gegap gempita, namun yang saya perhatikan adalah justru sikap pro dan kontra masalah pilar. Kita harus kembalikan empat pilar ini ke sanubari bangsa Indonesia," pungkasnya.
Mantan Ketua DPR RI periode 1999-2004, Akbar Tanjung, mengajak masyarakat ikut mensosialisasikan wawasan nusantara melalui empat pilar yakni Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, Pancasila, dan UUD 1945.
"Wawasan nusantara dari berbagai perspektif tetapi satu kesatuan. Pemahaman kita soal wawasan nusantara harus kita sosialisasikan bahwa kita negara besar yang memiliki empat pilar," kata Akbar, Rabu 4 September 2013.
Sebelumnya, Boediono puji MPR soal sosialisasi 4 pilar.
Dalam sambutannya, ia menyayangkan penyebutan empat pilar untuk Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika sempat menuai pro dan kontra, hanya persoalan kata-kata pilar yang tidak dapat diterima sebagian masyarakat.
"Sebenarnya, istilah biarlah istilah, nama sebuah nama hanya kulit saja. Kan ada esensialnya, yakni semangat, substansi," kata Wiranto di Ruang Garis Besar Haluan Negara (GBHN), Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2013).
Wiranto berharap pro dan kontra soal penamaan itu tak lagi diributkan dan masyarakat lebih menjalankan bagian-bagian dari empat pilar tersebut. "Berdirilah empat pilar ini secara gegap gempita, namun yang saya perhatikan adalah justru sikap pro dan kontra masalah pilar. Kita harus kembalikan empat pilar ini ke sanubari bangsa Indonesia," pungkasnya.
Mantan Ketua DPR RI periode 1999-2004, Akbar Tanjung, mengajak masyarakat ikut mensosialisasikan wawasan nusantara melalui empat pilar yakni Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, Pancasila, dan UUD 1945.
"Wawasan nusantara dari berbagai perspektif tetapi satu kesatuan. Pemahaman kita soal wawasan nusantara harus kita sosialisasikan bahwa kita negara besar yang memiliki empat pilar," kata Akbar, Rabu 4 September 2013.
Sebelumnya, Boediono puji MPR soal sosialisasi 4 pilar.
(maf)