Kemensos: Tagana siap membantu masyarakat waspada bencana

Minggu, 29 September 2013 - 12:00 WIB
Kemensos: Tagana siap membantu masyarakat waspada bencana
Kemensos: Tagana siap membantu masyarakat waspada bencana
A A A
Sindonews.com - Kementerian Sosial siapkan latihan penanganan bencana alam, guna masyarakat siap menghadapi bencana yang kapan saja datang. Tagana Center merupakan tempat ideal latihan penanganan bencana.

Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Aljufri mengatakan, letak geografis Indonesia berada di antara cincin api yang rentan bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, tanah longsor dan banjir. Kementerian Sosial ambil bagian dalam penanganan bencana melalui Pusat Latihan Taruna Siaga Bencana.

Untuk itu, kata Salim, kesiapan menghadapi bencana alam sebuah keniscayaan. Belajar pada pengalaman masa lalu, masyarakat harus dilatih dan difasilitasi sarana dan prasarana untuk mengembangkan kemampuan penanggulangan bencana.

“Bencana bisa datang kapan saja, kesiapan masyarakat menghadapinya sangat penting," kata dia saat ditemui di Kantor Kemensos, Minggu (29/9/2013).

Salim mengatakan, Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai lembaga negara memberikan logistic supporting system, termasuk capacity building, manajemen bencana dengan membangun pusat pelatihan yang lengkap dengan simulasi bencana di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.

“Pusat pelatihan dan sarana tidak hanya diperuntukan bagi Kemensos saja, tetapi lembaga lain yang punya perhatian terhadap bencana alam silakan berlatih di sana," katanya.

Saat ini, terdapat 29 ribu relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang tersebar di 33 provinsi serta potensi masyarakat terlatih. Dengan kehadiran Tagana dapat mengurangi risiko serta menekan dampak bencana terhadap masyarakat.

Penanggulangan bencana harus dilaksanakan terencana, terpadu, terkoordinasi serta menyeluruh. Masyarakat harus diberikan penjelasan agar memahami peran dan fungsi penanggulangan bencana alam," ucapnya.

Melalui Tagana, manajemen penanggulangan bencana juga dilakukan dengan pemberian dukungan fasilitas kendaraan gerak cepat (mobil dan perahu), gudang buffer stock. Hingga kini, tercatat 276 mobil RTU, 117 dumlap, 105 truk, 87 tangki air dan 56 kapal cepat yang siap bergerak saat darurat.

“Perlindungan sosial merupakan keharusan diperoleh korban bencana, tidak hanya masa tanggap darurat saja, tetapi saat pemulihan sosialnya, ” tegasnya.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5809 seconds (0.1#10.140)