Deputi akui banyak mafia di SKK Migas
A
A
A
Sindonews.com - Deputi Pengendalian Komersil Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Widhyawan Prawiraatmadja mengakui banyak mafia migas yang bergentayangan di lembaga tersebut.
Bahkan Widhyawan mengungkap, mafia migas itu telah lama bergentayangan saat SKK Migas masih bernama Badan Pelaksana (BP) Migas.
"Ya betul. Betul. Ini kan begini, ini kan masalaah kredibilitas. Jadi kredibilitas ini terkait dengan industri. Industri migas ini kan industri yang harus kita jaga semua," kata Widhyawan di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/9/13) malam.
Menurutnya, industri migas ini adalah industri yang memberikan pendapatan luar biasa besar buat negara. Bahkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Karenanya inilah yang harus dijaga oleh semua pihak.
"Harusnya tidak boleh ada (mafia-mafia migas). Tapi kalau itu ada, kondisi yang dimungkinkan oleh oknum-oknum di dalam SKK Migas. Mudah-mudahan orang-orang itu ketangkap semua deh, kalau menurut saya," tuturnya.
Widhyawan pun membenarkan keberadaan mafia migas yang melibatkan oknum swasta. "Ya ada, tapi saya tidak tahu. Yang sebelumnya saya tidak tahu (siapa saja)," imbuhnya sembari tersenyum.
Dikonfirmasi soal keterlibatan Presiden Direktur PT Parna Raya Grup Artha Meris Simbolon dan pimpinan PT Zerotech Nusantara Febri Prasetyadi Soeparta dalam proses tender di SKK Migas, dia mengaku tidak mengetahuinya.
Menurutnya dua perusahaan itu tidak ada dalam list trader di SKK Migas. "Saya tidak tahu. Saya tidak ditanyakan," tandasnya.
Bahkan Widhyawan mengungkap, mafia migas itu telah lama bergentayangan saat SKK Migas masih bernama Badan Pelaksana (BP) Migas.
"Ya betul. Betul. Ini kan begini, ini kan masalaah kredibilitas. Jadi kredibilitas ini terkait dengan industri. Industri migas ini kan industri yang harus kita jaga semua," kata Widhyawan di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/9/13) malam.
Menurutnya, industri migas ini adalah industri yang memberikan pendapatan luar biasa besar buat negara. Bahkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Karenanya inilah yang harus dijaga oleh semua pihak.
"Harusnya tidak boleh ada (mafia-mafia migas). Tapi kalau itu ada, kondisi yang dimungkinkan oleh oknum-oknum di dalam SKK Migas. Mudah-mudahan orang-orang itu ketangkap semua deh, kalau menurut saya," tuturnya.
Widhyawan pun membenarkan keberadaan mafia migas yang melibatkan oknum swasta. "Ya ada, tapi saya tidak tahu. Yang sebelumnya saya tidak tahu (siapa saja)," imbuhnya sembari tersenyum.
Dikonfirmasi soal keterlibatan Presiden Direktur PT Parna Raya Grup Artha Meris Simbolon dan pimpinan PT Zerotech Nusantara Febri Prasetyadi Soeparta dalam proses tender di SKK Migas, dia mengaku tidak mengetahuinya.
Menurutnya dua perusahaan itu tidak ada dalam list trader di SKK Migas. "Saya tidak tahu. Saya tidak ditanyakan," tandasnya.
(hyk)