Prabowo ingin inovasi pertanian Indonesia nomor satu dunia
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Prabowo Subianto berharap inovasi pertanian di Indonesia menjadi nomor satu di dunia. Hal ini bisa dilakukan jika ada kerjasama antara petani dengan institusi penelitian.
"Saya yakin Indonesia dapat menjadi negara inovasi pertanian nomor satu di dunia. Dahulu dunia pernah belajar ke Indonesia. Kita harus bisa lanjutkan kembali keberhasilan yang pernah kita capai," kata Prabowo menghadiri acara panen perdana beras hitam di Jasinga, Kabupaten Bogor, melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Kamis (26/9/2013).
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini meminta kepada petani untuk bangga dengan pekerjaannya. Karena, petani dipandang yang bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional.
“Berbanggalah saudara-saudara sekalian sebagai petani, karena petani lah yang paling berjasa dalam pemenuhan kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia," terangnya.
Mantan Danjen Kopassus ini menyayangkan hingga kini Indonesia masih melakukan impor beras dari luar negeri yang seakan-akan produksi di dalam negeri tak tercukupi.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyatnya. Namun kenyataan yang kita hadapi saat ini sangat ironis."
"Pemerintah terus membuka keran impor seakan kebutuhan pangan nasional tidak mungkin dapat dipenuhi oleh petani Indonesia," pungkasnya.
"Saya yakin Indonesia dapat menjadi negara inovasi pertanian nomor satu di dunia. Dahulu dunia pernah belajar ke Indonesia. Kita harus bisa lanjutkan kembali keberhasilan yang pernah kita capai," kata Prabowo menghadiri acara panen perdana beras hitam di Jasinga, Kabupaten Bogor, melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Kamis (26/9/2013).
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini meminta kepada petani untuk bangga dengan pekerjaannya. Karena, petani dipandang yang bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional.
“Berbanggalah saudara-saudara sekalian sebagai petani, karena petani lah yang paling berjasa dalam pemenuhan kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia," terangnya.
Mantan Danjen Kopassus ini menyayangkan hingga kini Indonesia masih melakukan impor beras dari luar negeri yang seakan-akan produksi di dalam negeri tak tercukupi.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyatnya. Namun kenyataan yang kita hadapi saat ini sangat ironis."
"Pemerintah terus membuka keran impor seakan kebutuhan pangan nasional tidak mungkin dapat dipenuhi oleh petani Indonesia," pungkasnya.
(kri)