Gantung pergantian Kapolri, SBY dinilai permainkan Polri

Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disarankan untuk segera memberi kepastian mengenai proses pergantian Kapolri. Jika proses pergantian Kapolri ini terus diulur waktunya, maka SBY sama saja sedang mempermainkan institusi Polri.

"Kalau ini digantung lebih lama, SBY sedang mempermainkan institusi Polri," ujar Peneliti Imparsial, Al Araf dalam sebuah diskusi dengan tema 'Pergantian Kapolri dan Agenda Politik Menjelang Pemilu 2014' di Galeri cafe, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).

Menurutnya, cara seperti itu merupakan manajemen konflik yang buruk. Bisa menimbulkan suasana yang tidak sehat di tubuh Polri. "Sebab itu bisa membuka ruang faksi ditubuh Polri," katanya.

Seperti diketahui, hingga saat ini Presiden SBY belum mengirim surat soal pergantian Kapolri Jendral Timur Pradopo ke DPR RI. Padahal, pihak Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengklaim sudah mengajukan sebelas nama calon pengganti Kapolri ke Presiden SBY.

Sebelas nama tersebut adalah Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Sutarman, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar, Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) Komjen Budi Gunawan dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Irjen Badrodin Haiti.

Sementara di jajaran jenderal bintang dua, yakni Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Putut Eko Bayu Seno, Kadiv TI Irjen Tubagus Anis Angkawijaya, Wakabareskrim Polri Irjen Anas Yusuf, Kapolda Bali Irjen Arif Wachjunadi, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Saud Nasution, Kakorlantas Polri Irjen Pudji Hartanto dan Kepala Divisi Hukum Polri Irjen Anton Setiadi.

Baca juga berita SBY diminta tak abaikan DPR dalam pergantian Kapolri