Nazaruddin bingung dengan sikap Gamawan Fauzi
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat, M Nazaruddin menganggap, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi, lepas tanggung jawab dalam pengadaan proyek elektonik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) dengan berpura-pura baik, dan seolah tak tahu soal proyek tersebut.
"Makanya saya bingung kalau seorang Mendagri bilang bahwa dirinya seorang baik, itu bukan orang baik, tapi pura-pura baik," kata Nazaruddin, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senini (23/9/2013).
Terdakwa Wisma Atlet SEA Games, Palembang itu sendiri bakal menjalani pemeriksaan penyidik KPK terkait perkara suap pengurusan proyek pembangunan pusat pendidikan pelatihan sarana prasarana Olah raga nasional, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Nazar, proyek pengadaan e-KTP itu sendiri digarap dirinya sewaktu masih menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat bersama Ketua Fraksi Golkar, Setya Novanto. Kata Nazaruddin, proyek itu ditaksir mencapai RP5,9 triliun. "Saya dan Novanto semua merekayasa proyek ini semua bahwa marketnya Rp2,5 triliun," ujarnya.
Namun demikian, terkait laporan Mendagri yang melaporkan dirinya ke Kepolisian Daerah Metro Jaya (Polda), Nazar enggan berkomentar.
Sebelumnya, Nazaruddin bersama kuasa hukumnya, Elza Syarif berjanji bakal membongkar sebanyak 30 proyek pemerintah yang diduga terjadi penyimpangan yang dilakukan pihak legislatif dan eksekutif. Bahkan, dalam hal ini, Nazaruddin pun menyeret mantan Ketua Komisi II DPR yang sekarang menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Makanya saya bingung kalau seorang Mendagri bilang bahwa dirinya seorang baik, itu bukan orang baik, tapi pura-pura baik," kata Nazaruddin, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senini (23/9/2013).
Terdakwa Wisma Atlet SEA Games, Palembang itu sendiri bakal menjalani pemeriksaan penyidik KPK terkait perkara suap pengurusan proyek pembangunan pusat pendidikan pelatihan sarana prasarana Olah raga nasional, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Nazar, proyek pengadaan e-KTP itu sendiri digarap dirinya sewaktu masih menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat bersama Ketua Fraksi Golkar, Setya Novanto. Kata Nazaruddin, proyek itu ditaksir mencapai RP5,9 triliun. "Saya dan Novanto semua merekayasa proyek ini semua bahwa marketnya Rp2,5 triliun," ujarnya.
Namun demikian, terkait laporan Mendagri yang melaporkan dirinya ke Kepolisian Daerah Metro Jaya (Polda), Nazar enggan berkomentar.
Sebelumnya, Nazaruddin bersama kuasa hukumnya, Elza Syarif berjanji bakal membongkar sebanyak 30 proyek pemerintah yang diduga terjadi penyimpangan yang dilakukan pihak legislatif dan eksekutif. Bahkan, dalam hal ini, Nazaruddin pun menyeret mantan Ketua Komisi II DPR yang sekarang menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
(maf)