Miss World bukan ajang pamer kecantikan & tubuh wanita
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Sosial dan Budaya Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menegaskan, saat ini bukan saatnya lagi memperdebatkan isu ajang Miss World sebagai ajang memamerkan kecantikan dan tubuh wanita versi kelompok tertentu.
Tetapi ajang tersebut merupakan sebuah kegiatan positif yang diikuti 130 negara, untuk menyampaikan pesan politik dan sebagai duta bagi negara yang diwakili tiap kontestan.
"Saat ini sudah bukan saatnya lagi mengedepankan isu pamerkan tubuh wanita, bukan isu itu lagi. Tetapi ajang Miss World dapat memberikan manfaat bagi tiap kontestan menyampaikan yang terbaik tentang negaranya, tentunya memang harus dipilih yang terbaik," tegasnya, Minggu (22/09/2013) malam.
Devie menjelaskan, dari 130 negara tentunya memiliki ideologi yang berbeda-beda. Salah satunya Indonesia tetap berpegang teguh pada ideologi Pancasila.
"Penolakan itu pasti tetap terjadi dimanapun, tetapi ajang ini lebih kepada kesempatan berdiplomasi oleh para kontestan menyampaikan pesan politiknya," papar dosen Vokasi UI ini.
Klik di sini untuk berita Miss World lainnya.
Tetapi ajang tersebut merupakan sebuah kegiatan positif yang diikuti 130 negara, untuk menyampaikan pesan politik dan sebagai duta bagi negara yang diwakili tiap kontestan.
"Saat ini sudah bukan saatnya lagi mengedepankan isu pamerkan tubuh wanita, bukan isu itu lagi. Tetapi ajang Miss World dapat memberikan manfaat bagi tiap kontestan menyampaikan yang terbaik tentang negaranya, tentunya memang harus dipilih yang terbaik," tegasnya, Minggu (22/09/2013) malam.
Devie menjelaskan, dari 130 negara tentunya memiliki ideologi yang berbeda-beda. Salah satunya Indonesia tetap berpegang teguh pada ideologi Pancasila.
"Penolakan itu pasti tetap terjadi dimanapun, tetapi ajang ini lebih kepada kesempatan berdiplomasi oleh para kontestan menyampaikan pesan politiknya," papar dosen Vokasi UI ini.
Klik di sini untuk berita Miss World lainnya.
(stb)