Terbukti korupsi, KPK bisa jerat korporasi

Selasa, 17 September 2013 - 19:47 WIB
Terbukti korupsi, KPK...
Terbukti korupsi, KPK bisa jerat korporasi
A A A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku bisa menjerat sebuah korporasi, dalam kasus dugaan suap pengurusan anggaran proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, tahun anggaran 2004.

Dalam kasus ini KPK sudah menetapkan mantan Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Izendrik Emir Moeis. Emir disangka menerima suap sebesar USD300.000 dari PT Alstom Indonesia.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP menyatakan, kasus ini tidak akan berhenti hanya pada penetapan Emir Moeis saja. Termasuk pengembangan terhadap Alstom Indonesia.

"Apakah korporasi bisa dijerat, saya kira bsa. Tapi harus ada bukti-bukti yang kuat untuk menjerat itu," ujar Johan saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/9/13).

Pengembangan kasus ini juga melihat pada dua konteks, yakni apakah ada pemberi dan penerima lain. Dikonfirmasi apakah pemberi suap yang akan dijerat itu perorangan atau korporasi, atau dua hal tersebut secara bersamaan, Johan mengaku belum ada kesimpulan. "Sampai hari ini baru Emir. Ini masih kami kembangkan," imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Bambang Widjojanto memastikan ada penyuap lain dari perusahaan Jepang berinisial "M". Johan yang dikonfirmasi apakah perusahaan "M" itu adalah Marubeni Corporation atau Mitsubishi Corporation, Johan menyatakan itu materi yang terlalu dalam. "Saya tidak tahu informasi soal itu," kilahnya.

Sementara soal Mutual Legal Assistance (MLA) atau kerja sama antar dua negara, yang saling menguntungkan Indonesia-Jepang untuk pemeriksaan saksi di Jepang, Johan harus mengecek dulu. "Soal ini aku cek. Apakah tim penyidik sudah berangkat atau belum?," tandasnya.

Anggaran pembangunan PTLTU Tarahan sendiri berasal dari Japan Bank for Internatinal and Cooperation (JBIC), dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Memorandum of Understanding (MoU) pembangunan PLTU Tarahan ditandatangani bersama tiga persusahaan pada 26 Juni 2004. Selain PT Alstom Power Energy System Indonesia, ada perusahaan Jepang yakni Marubeni Corp, Japan dan Alstom Power Inc USA.

Proyek PLTU Tarahan sendiri berada dibawah tanggungjawab PT PLN (Persero). Dalam proses tender sebelum Juni 2004, ada perusahaan lain yang ikut tender, yakni Mistsubishi Corporation sebagai pesaing Alstom.

Saat pengajuan harga di awal tender, Alstom sebenarnya mengajukan harga lebih tinggi dari Mitsubishi. Tapi, panitia tender tetap menerima dua perusahaan tersebut untuk dibahas dalam evaluasi panitia tahap berikutnya.

Mistsubishi bahkan masih unggul dalam evaluasi kedua. Termasuk di evaluasi ketiga. Tetapi anehnya pada evaluasi keempat, Alstom perusahaan yang berpusat di Prancis itu kemudian mematok angka USD118 juta dan Mitsubishi USD121 juta.

Mendapat dua tawaran itu, PLN akhirnya merekomendasikan Alstom sebagai pemenang proyek dengan harga penawaran termurah. Dari informasi yang dihimpun SINDO, sejak awal proyek PLTU Tarahan digaungkan, keseluruhan proses tender itu sudah diatur sedemikian rupa untuk pemenangan Alstom.

Proses pemenangan itu diduga ada campur tangan dan peran penting Emir Moeis. Dari data yang dihimpun SINDO, Marubeni sudah menggarap banyak proses sebelum krisis ekonomi di Indonesia terjadi.

Di antaranya, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Priok (1.180 MW), PLTGU Muara Tawar (1.095 MW) dan boiler untuk unit 1 sampai 7 PLTU Suralaya (3.400 MW).

Sementara, Mitsubishi pernah menggarap PLTGU Cilegon, Banten berkapasitas 740 megawatt (MW) dan proyek hulu gas serta kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Senoro di Sulawesi Tengah.

Bisnis Alstom di Indonesia dimulai pada awal tahun 1960-an melalui pembangunan pembangkit dan gardu induk listrik Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat; penyuplai Heat Recovery Steam Generator (HRSG), dan ketel uap atau boiler Pabrik Gas Tangguh di Manokwari, Papua; penyuplai HRSG untuk Cikarang Listrindo Industrial Estate, serta penyuplai HRSG proyek gas PLN di Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.Klik di sini untuk berita selengkapnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8765 seconds (0.1#10.140)