Pemerintah diminta hormati aspirasi pendemo
A
A
A
Sindonews.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait, menolak jika pemerintah mewacanakan pengaturan lebih detail mengenai aksi unjuk rasa.
Menurutnya, peraturan selama ini sudah cukup untuk mengatur jalannya demonstrasi di Indonesia. Karena yang terpenting, kata dia, aksi unjuk rasa tidak berjalan anarkis.
"Saya rasa enggak usah. Orang menyampaikan pandangan, yang penting dia tidak anarkis. Tidak usah dibatasi secara detail. Semua orang punya cara masing-masing, harus dihormati," kata Maruarar kepada Sindonews di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Dia meminta, pemerintah tidak sibuk membuat wacana mengatur demonstrasi. Sebaiknya mereka lebih memikirkan untuk memenuhi aspirasi yang disampaikan pendemo.
"Hal yang paling penting aspirasi itu bisa jadi perhatian. Hal yang paling penting tidak anarkis, demokrasi harus jalan dan di follow up," tuntasnya.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang digelar para buruh dan tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), di depan Istana Kepresidenan dikritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kritikan itu dilontarkan SBY saat menerima kedatangan pimpinan DPR RI di kantor Presiden, Jakarta, Senin 16 September 2013.
Klik di sini untuk berita selengkapnya.
Menurutnya, peraturan selama ini sudah cukup untuk mengatur jalannya demonstrasi di Indonesia. Karena yang terpenting, kata dia, aksi unjuk rasa tidak berjalan anarkis.
"Saya rasa enggak usah. Orang menyampaikan pandangan, yang penting dia tidak anarkis. Tidak usah dibatasi secara detail. Semua orang punya cara masing-masing, harus dihormati," kata Maruarar kepada Sindonews di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Dia meminta, pemerintah tidak sibuk membuat wacana mengatur demonstrasi. Sebaiknya mereka lebih memikirkan untuk memenuhi aspirasi yang disampaikan pendemo.
"Hal yang paling penting aspirasi itu bisa jadi perhatian. Hal yang paling penting tidak anarkis, demokrasi harus jalan dan di follow up," tuntasnya.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang digelar para buruh dan tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), di depan Istana Kepresidenan dikritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kritikan itu dilontarkan SBY saat menerima kedatangan pimpinan DPR RI di kantor Presiden, Jakarta, Senin 16 September 2013.
Klik di sini untuk berita selengkapnya.
(stb)