Gita bisa kalahkan Pramono Edhie di konvensi
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan diprediksi memiliki peluang yang semakin terbuka untuk memenangkan ajang Konvensi Capres Partai Demokrat 2014, dibanding Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
Sehingga dalam kontes Capres Demokrat ini, Gita akan bersaing ketat dengan saingannya yang memiliki hubungan keluarga dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Pramono Edhie Wibowo.
"Pramono akan bersaing ketat dengan Gita. Ada dinamika baru, tergantung pada bentuk eskalasi politik kedepan," kata Haryadi.
Menurutnya, Gita dapat menjadi cermin regenerasi Partai Demokrat yang dikenal menyerupai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagai partai politik tirani. "Bisa saja Gita sebagai capres atau cawapres Demokrat," ucapnya, "sehingga Pak Gita dan Pak Pramono Edhie akan bersaing ketat di konvensi ini."
Lebih jauh dia mengatakan Demokrat mulai berpikir seperti PDIP dalam menentukan capresnya, sehingga kedua partai ini diprediksi berpikir realistis dengan mengusung capres yang berpotensi memberi kemenangan, tidak lagi mempertahankan rantai tirani kekuasaan dalam partai dan membiarkan partainya terpuruk.
"Demokrat dan PDIP akan menggerakkan mesin partainya untuk mencari pemimpin yang dibutuhkan, yang dapat menjawab tantangan kedepan," ujarnya.
Sehingga dalam kontes Capres Demokrat ini, Gita akan bersaing ketat dengan saingannya yang memiliki hubungan keluarga dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Pramono Edhie Wibowo.
"Pramono akan bersaing ketat dengan Gita. Ada dinamika baru, tergantung pada bentuk eskalasi politik kedepan," kata Haryadi.
Menurutnya, Gita dapat menjadi cermin regenerasi Partai Demokrat yang dikenal menyerupai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagai partai politik tirani. "Bisa saja Gita sebagai capres atau cawapres Demokrat," ucapnya, "sehingga Pak Gita dan Pak Pramono Edhie akan bersaing ketat di konvensi ini."
Lebih jauh dia mengatakan Demokrat mulai berpikir seperti PDIP dalam menentukan capresnya, sehingga kedua partai ini diprediksi berpikir realistis dengan mengusung capres yang berpotensi memberi kemenangan, tidak lagi mempertahankan rantai tirani kekuasaan dalam partai dan membiarkan partainya terpuruk.
"Demokrat dan PDIP akan menggerakkan mesin partainya untuk mencari pemimpin yang dibutuhkan, yang dapat menjawab tantangan kedepan," ujarnya.
(lal)