Kemenag akui banyak kekurangan dalam penyelenggaraan haji
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Agama (Kemenag) mengakui kekurangan persiapan ibadah haji yang belum maksimal pada tahun lalu. Segala upaya dilakukan guna memperbaiki mutu dan kualitas pelayanan hajitahun 143H atau 2013 ini.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag, Anggito Abimanyu mengatakan, kekurangan dalam penyelenggaraan haji masih harus dilakukan perbaikan. Walaupun, Indonesia mendapatkan predikat penyelenggara haji terbaik 2013 tentunya terdapat banyak kelemahan dalam penyelenggaraan ibadah haji pada tahun-tahun sebelumnya.
"Kekurangan yang selama ini dihadapi seperti masih tingginya biaya penerbangan pesawat. Buruknya sarana transportasi antar kota perhajian dan terbatasnya transportasi shalawat," ujarnya saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Selain itu, kata dia, kualitas pemondokan di Mekkah masih kurang memadai. Masalah keterlambatan pengiriman makanan di Madinah juga menjadi kendala, panjangnya antrian makanan di Armina dan lamanya waktu tunggu di Muzdalifah saat mengambil batu untuk pelemparan jumroh.
"Permasalahan petugas dalam semangat memberikan pelayanan masih sangat kurang. Akibatnya tingginya kasus kejahatan dan penipuan terhadap jemaah haji sangat tinggi," tandasnya.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag, Anggito Abimanyu mengatakan, kekurangan dalam penyelenggaraan haji masih harus dilakukan perbaikan. Walaupun, Indonesia mendapatkan predikat penyelenggara haji terbaik 2013 tentunya terdapat banyak kelemahan dalam penyelenggaraan ibadah haji pada tahun-tahun sebelumnya.
"Kekurangan yang selama ini dihadapi seperti masih tingginya biaya penerbangan pesawat. Buruknya sarana transportasi antar kota perhajian dan terbatasnya transportasi shalawat," ujarnya saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Selain itu, kata dia, kualitas pemondokan di Mekkah masih kurang memadai. Masalah keterlambatan pengiriman makanan di Madinah juga menjadi kendala, panjangnya antrian makanan di Armina dan lamanya waktu tunggu di Muzdalifah saat mengambil batu untuk pelemparan jumroh.
"Permasalahan petugas dalam semangat memberikan pelayanan masih sangat kurang. Akibatnya tingginya kasus kejahatan dan penipuan terhadap jemaah haji sangat tinggi," tandasnya.
(kri)