Pemerintah sulit cari mahasiswa sains, tehnik & agrikultur
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah mengakui saat ini sulit mencari siswa yang berminat kuliah sains, tehnik dan agrikultur. Selain kalah populer dengan jurusan lain, hal ini ditandai dengan beasiswa yang tak laku.
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Djoko Santoso mengatakan, setiap tahun Kemendikbud mengeluarkan 1.000 beasiswa magister (S2) dan doktor (S3) ke luar negeri dan 3.000 beasiswa dalam negeri. Fokusnya masih untuk bidang studi Sains, Tehnik dan Pertanian.
Sayangnya, penyerapan beasiswa ketiganya masih sangat rendah. "Memang kenyataanya seperti itu. Beasiswa yang kami berikan tidak pernah habis. Sayang sekali," katanya pada pemberian Beasiswa Rajawali Foundation untuk Institut Teknologi Del, Sabtu (7/9/2013).
Lebih detail Djoko menjelaskan, jumlah program studi di Indonesia ada 19.000. Program studi ini ditampung oleh 3.200 perguruan tinggi negeri dan swasta. Dia mengungkapkan, dari total 19.000 itu 70 persennya diisi program studi sains, tehnik dan pertanian. Sayangnya, populasi mahasiswa sains saat ini hanya tiga persen, teknik 11 persen, dan pertanian tiga setengah persen.
Djoko menambahkan, Kemendikbud akan terus memprovokasi masyarakat umum untuk mengambil beasiswa ini. Kemendikbud juga terus membuka institute teknologi baru diberbagai tempat. "Seperti yang sudah dibuka di Kalimantan dan Sumatera. Sementara pada tahun depan direncanakan dibuka kembali di Sulawesi, Maluku dan Papua," ucapnya.
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Djoko Santoso mengatakan, setiap tahun Kemendikbud mengeluarkan 1.000 beasiswa magister (S2) dan doktor (S3) ke luar negeri dan 3.000 beasiswa dalam negeri. Fokusnya masih untuk bidang studi Sains, Tehnik dan Pertanian.
Sayangnya, penyerapan beasiswa ketiganya masih sangat rendah. "Memang kenyataanya seperti itu. Beasiswa yang kami berikan tidak pernah habis. Sayang sekali," katanya pada pemberian Beasiswa Rajawali Foundation untuk Institut Teknologi Del, Sabtu (7/9/2013).
Lebih detail Djoko menjelaskan, jumlah program studi di Indonesia ada 19.000. Program studi ini ditampung oleh 3.200 perguruan tinggi negeri dan swasta. Dia mengungkapkan, dari total 19.000 itu 70 persennya diisi program studi sains, tehnik dan pertanian. Sayangnya, populasi mahasiswa sains saat ini hanya tiga persen, teknik 11 persen, dan pertanian tiga setengah persen.
Djoko menambahkan, Kemendikbud akan terus memprovokasi masyarakat umum untuk mengambil beasiswa ini. Kemendikbud juga terus membuka institute teknologi baru diberbagai tempat. "Seperti yang sudah dibuka di Kalimantan dan Sumatera. Sementara pada tahun depan direncanakan dibuka kembali di Sulawesi, Maluku dan Papua," ucapnya.
(maf)